Menara Miring Dari Pisa
11 July 2012
Menara Miring Dari Pisa - Tiap wisatawan yang ke italia tak lupa mengunjungi menara mirin Pisa, yang sangat terkenal di seluruh duniaa.
Menara itu di buat dari batu pualam, merupakan bangunan tersendiri bernama, Campanile untuk menggantungkan jam gereja. Bangunan ini berbentuk segilima atau bersudut lebih dari lima, banyak di bangun pada jaman Renaissance (Hidup Kembali) pada abad ke 14 dan 15.
Menara Pisa dibangun pada tahun 1174. Tak lama setelah bangunan itu selesai pondasinya terbenam ke dalam tanah dan menyimpang 4,2 meter dari garis tengahnya. Pekerjaan di hentikan. Seratus tahun kemudian pada tahun 1274 oleh seorang arsitek di tambahkan 4 buah ruangan lagi untuk mengimbangi kemiringan itu. Tetapi dengan majunya zaman, bangunan itu semakin miring. Doyongnya semakin besar, karena dengan perlahan dalam waktu begitu panjang perubahan tak dapat di lihat dengan nyata.
Penduduk Pisa percaya, bahwa Gallileo (1564-1642) seorang guru besar matematika telah membuktikan dengan percobaannya di atas menara itu. Berat benda tak mempengaruhi cepat jatuhnya suatu benda. Memang ada sejarahnya, sampai ditemukan dalil itu. Tiap orang mengunjungi menara pisa yang megah dan menarik denganpilar-pilar. Pintu gerbang setengah melingkar dan fresconya (hiasan tembok) dan kaca berwarna di dalam jendela, sangat mempesona.
Di dalam ruangan Kathedral itu tergantung sebuah lampu, dihias 4 patung bidadari mungil. Dan yang paling menarik ialah pajangan yang bergerak-gerak berupa mainan pot-pot bundar lonjong dengan bentuk lancip di bawahnya. Pada tahun 1581 seorang anak muda berumur 17 tahun bernama Gallileo Galilei sembahyang di Kathedral itu. Ia anak seorang ningrat. Sejak kecil anak itu melihat lampu di dalam gereja bergelayutan. Ia perhatikan koster (tukang membunyikan lonceng) menarik lonceng itu. Setelah masuk sekolah tinggi ia melihat lebih tegas bayangan lampu yang bergerak sambil berputar-putar semakin tinggi. Akhirnya berhenti di tempat tertentu dan merupakan bayangan kecil. Lampu itu tak bergerak lagi, hanya bersinar. Permainan lampu yang emnyala itu memberi pemuda cerdas itu ilham.
Menara itu di buat dari batu pualam, merupakan bangunan tersendiri bernama, Campanile untuk menggantungkan jam gereja. Bangunan ini berbentuk segilima atau bersudut lebih dari lima, banyak di bangun pada jaman Renaissance (Hidup Kembali) pada abad ke 14 dan 15.
Menara Pisa dibangun pada tahun 1174. Tak lama setelah bangunan itu selesai pondasinya terbenam ke dalam tanah dan menyimpang 4,2 meter dari garis tengahnya. Pekerjaan di hentikan. Seratus tahun kemudian pada tahun 1274 oleh seorang arsitek di tambahkan 4 buah ruangan lagi untuk mengimbangi kemiringan itu. Tetapi dengan majunya zaman, bangunan itu semakin miring. Doyongnya semakin besar, karena dengan perlahan dalam waktu begitu panjang perubahan tak dapat di lihat dengan nyata.
Penduduk Pisa percaya, bahwa Gallileo (1564-1642) seorang guru besar matematika telah membuktikan dengan percobaannya di atas menara itu. Berat benda tak mempengaruhi cepat jatuhnya suatu benda. Memang ada sejarahnya, sampai ditemukan dalil itu. Tiap orang mengunjungi menara pisa yang megah dan menarik denganpilar-pilar. Pintu gerbang setengah melingkar dan fresconya (hiasan tembok) dan kaca berwarna di dalam jendela, sangat mempesona.
Di dalam ruangan Kathedral itu tergantung sebuah lampu, dihias 4 patung bidadari mungil. Dan yang paling menarik ialah pajangan yang bergerak-gerak berupa mainan pot-pot bundar lonjong dengan bentuk lancip di bawahnya. Pada tahun 1581 seorang anak muda berumur 17 tahun bernama Gallileo Galilei sembahyang di Kathedral itu. Ia anak seorang ningrat. Sejak kecil anak itu melihat lampu di dalam gereja bergelayutan. Ia perhatikan koster (tukang membunyikan lonceng) menarik lonceng itu. Setelah masuk sekolah tinggi ia melihat lebih tegas bayangan lampu yang bergerak sambil berputar-putar semakin tinggi. Akhirnya berhenti di tempat tertentu dan merupakan bayangan kecil. Lampu itu tak bergerak lagi, hanya bersinar. Permainan lampu yang emnyala itu memberi pemuda cerdas itu ilham.