Membaca Al Quran, Mana Yang Lebih Utama Sirr Atau Jahr?
25 September 2017
Membaca Al Quran, mana yang lebih utama di keraskan atau dipelankan?- Kita pastinya sering melihat dan mendengar para pembaca al qur'an baik di masjid atau di rumah masing-masing. Ada yang membaca al qur'an dengan pelan atau lirih, mungkin hanya dia dan keluarganya saja yang dengar.
Dan ada juga yang membaca al qur'an dengan suara keras, baik itu dengan pengeras suara atau membaca dirumah masing-masing tetapi dengan suara yang keras. Lalu terkait dua persoalan ini, apa dan bagaimana fatwa 'ulama? Begini jawaban asy syaikh bin baz.
Soal : Saya _Alhamdulillah_ bisa membaca Al Quran dengan baik bahkan hampir menghafalnya. Namun persoalannya jika saya membaca dengan keras tanpa melihat dari mushaf, banyak kelirunya. Berdosakah saya jika membaca dengan suara lirih atau akan berkurang pahala?
Jawab : Membaca dengan suara lirih lebih utama. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Jama’ah dengan sanad yang hasan dari Nabi _shalallahu'alaihi wasallam_ beliau bersabda yang artinya : ((Orang yang membaca Al Quran dengan suara lirih seperti halnya orang yang bersadaqah secara rahasia. Sedangkan orang yang mengeraskan bacaan Al Quran seperti halnya orang yang bersadaqah dengan terang-terangan)).
Ini menunjukkan bahwa (membaca Al Quran) secara lirih lebih baik daripada mengeraskannya. Terkecuali ada keperluan untuk mengeraskannya dan ada maslahat dengannya. Seperti bacaan imam dan khatib.
Maka bila dengan melirihkan bacaan itu lebih bermanfaat untukmu maka itulah yang lebih utama. Namun jika kawan-kawanmu menghendaki agar engkau membacakan untuk mereka maka bacalah dengan keras dengan melihat mushaf, agar bacaanmu tidak keliru. Dan mungkin saja di tengah mereka ada yang lebih baik hafalannya (darimu) sehingga bisa (membetulkan) bacaanmu.
Sumber : https://www.binbaz.org.sa/noor/10649