Mendatangi Sholat dengan Tenang dan Larangan Mendatanginya dengan Tergesa-gesa
06 February 2017

✅ Hadits no (151 – 602).
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ح قَالَ وَحَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ زِيَادٍ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ - يَعْنِى ابْنَ سَعْدٍ - عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ سَعِيدٍ وَأَبِى سَلَمَةَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ح قَالَ وَحَدَّثَنِى حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى - وَاللَّفْظُ لَهُ - أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِى يُونُسُ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِى أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِذَا أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَلاَ تَأْتُوهَا تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا تَمْشُونَ وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا ».
🍃 Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Amr anNaaqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhriy dari Said dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- dari Nabi shollallahu alaihi wasallam (perpindahan sanad ke jalur lain) ia berkata: dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja’far bin Ziyaad (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Ibrahim – yaitu Ibnu Sa’ad- dari az-Zuhriy dari Said dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shollallahu alaihi wasallam (perpindahan sanad ke jalur lain) ia berkata dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya – lafadz sesuai riwayat darinya- (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Ibnu Wahb (ia berkata) telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata: telah mengkhabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdirrahman bahwasanya Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- berkata: Aku mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Jika telah ditegakkan sholat, janganlah mendatanginya dengan tergesa. Datangilah dengan berjalan dan hendaknya tenang. Apa yang kalian dapatkan, sholatlah. Sedangkan apa yang kalian terluputkan sempurnakan (kemudian).
Catatan Penerjemah:
Nabi shollallahu alaihi wasallam memberikan bimbingan kepada orang yang mendatangi sholat hendaknya bersikap as-Sakiinah dan al-waqoor.
Perbedaan antara as-Sakiinah dengan al-Waqoor adalah: as-Sakiinah letaknya di hati, sedangkan al-Waqoor dalam bentuk perbuatan. Keduanya sama-sama bermakna ketenangan.
Dalil yang menunjukkan bahwa as-sakiinah adalah ketenangan dalam hati adalah firman Allah:
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ
Dialah (Allah) Yang menurunkan ketenangan (as-Sakiinah) di hati kaum beriman (Q.S al-Fath ayat 4) (faidah dari syarh Shahih Muslim libni Utsaimin (2/468)).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dikutip dari Buku "Terjemah Shahih MUSLIM (Abul-Husain Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi Rahimahullah)". Jilid 1