Borobudur
14 July 2012
Borobudur - Menurut penyelidikan para ahli benda purbakala, Borobudur mengandung arti himpunan daripada biara, menuju ke 10 rupa jalan kebijaksanaan hidup menurut pelajaran Buddha. Dari 10 tingkatan itu digambarkan jalan hidup manusia yang terarah, semakin mendekati kesempurnaan. Setelah hidup kembali beberapa kali (Reinkarnasi) akhirnya ia mencapai tingkat terakhir : Nirwana (Sorga).
Bangunan yang semakin meningkat, meninggi dan mengecil dan akhirnya merupakan suatu menara lancip dinamakan : “Pegunungan kosmik”. Bangunan itu melambangkan sebuah monumen, “Jalan penghidupan Buddha dan Philsafahnya”.
Luas bangunan itu 14.000 m2 dalam bentuk empat persegi dan terdiri dari 10 undakan.
Tidak diketahui siapa pencipta Borobudur. Bangunan ini didirikan pada tahun 750 sampai 850 SM. Pada jaman itu ada dua buah kerajaan. Kerajaan Mataram yang menganut agama Hindu-Siwa dan Kerajaan Sailendra, penganut Mahayana Buddha, yang datangnya dari Kamboja. Kedua kerajaan itu tidak salimg bermusuhan. Tapi mereka saling bersaing dalam pembuatan bangunan dan monumen dan candi-candi. Setelah selesai pembuatan Borobudur, kerajaan Sailendra menarik diri dan menetap di Sumatra Selatan dan Malaka.
Menurut cerita setempat arsitek Gunadharma setelah selesai membangun Borobudur mengundurkan diri dari keduniaan. Ia menjadi Petapa di Gunung Menoreh. Pada abad ke 10 terjadilah gempa bumi dan ledakan gunung Merapi dan Gunug merbabu. Maka tempat pemujaan itu ditinggalkan oleh para Jemaat. Pun keadaan ekonomi makin memburuk setelah terjadi malapetaka tersebut. Lambat laun selama 9 abad Borobudur tertutup dalam tanah lahar. Di atas tanah yang subur itu tumbuh semak belukar.
Dalam perang napoleon, pulau jawa di ambil alih oleh inggris dari tangan Belanda. Dari tahun 1811 sampai tahun 1814 Inggris mendudukinya. Selama pemerintahan gubernur Thomas Stamford Raffles mengadakan penyelidikan tentang bangunan-bangunan jaman dahulu. Dari sebuah berita disebut tentang benda-benda kuno di kaki gunung Tidar (Jawa Tengah) tersembunyi di dalam hutan. Ia memerintahkan 200 anggota tentara untuk membersihkan daerah itu dari pohon dan belukar. Pekerjaan itu memakan waktu 2 bulan. Ternyata bangunan itu adalah Borobudur yang sekian abad lamanya terpendam. Sayang penyelidikan itu tidak dapat diteruskan. Karena pulau jawa kembali ke tangan belanda.
Di tengah-tengah stupa bagian atas oleh tuan tanah didirikan warung kopi. Penguasa belanda setempat tak menghiraukan pengerusakan banguna itu. Sebuah pabrik gula temboknya dibuat dari bahan borobudur. Pun dalam pembuatan jalan dipakai batu-batu dari candi itu. Pada tahun 1896 seorang penguasa belanda ingin menyenangkan tamunya, seorang raja dari siam yang berkunjung ke jawa tengah. Ia bi beri hadiah berupa bangunan Borobudur. Dikirimnya ke Siam 8 gerobak relief pilihan. Tapi akhirnya pengerusakan seterusnya terhadap Borobudur di hentikan oleh seorang opsir tentara belanda Van Erp mencegah. Pada tahun 1907 ia menyuruh memperkuat pondasi dari bawah dengan semen untuk mencegah kehancuran seterusnya..
Pada tahun 1959 Dr.Soekmono Direktur Arkeologi mengadakan penelitian. Atas petunjuk Dr. Soekmono, seluruh bangunan dirombak dari atas samapai bawah. Tak lama datanglah tawaran bantuan dari pemerintah pusat dan dari Perwakilan luar Negeri untuk memberi dana bantuan Tujuh belas pemerintahan sudah memberi pernyataan untuk memberi bantuan keuangan meliputi 2,3 juta dollar. Sedang pemerintah pusat menyediakan dana sebesar 2,75 juta dollar, sementara itu mengalirlah sumbangan dari perseorangan, sampai mencapai jumlah 160.000 juta dollar. Dan hingga akhrinya borobudur selesai dengan dana sekitar 10,9 juta dollar. Sejarahwan inggris, Arnold Toynbee menilai Borobudur sebagai peninggalan kesenian agama Buddha yang paling sempurna. Bernard P. Groslier arkheolog berbangsa perancis menganggap suatu usaha yang mulia, jika tiap pencipta kesenian tanpa melihat kebangsaan segera turun tangan. Sampai sekarang borobudur masih kokoh berdiri dan pengunjung berwisata juga semakin banyak.
Bangunan yang semakin meningkat, meninggi dan mengecil dan akhirnya merupakan suatu menara lancip dinamakan : “Pegunungan kosmik”. Bangunan itu melambangkan sebuah monumen, “Jalan penghidupan Buddha dan Philsafahnya”.
Luas bangunan itu 14.000 m2 dalam bentuk empat persegi dan terdiri dari 10 undakan.
- 2 Undakan pertama no .1 dan 2 melukiskan keinginan dan perbuatan manusia. Dijelaskan dalam 160 buah lukisan relief (Gambar menimbul) tentang perbuatan manusia baik dan manusia jahat, dan akibatnya. Itu merupakan ulah manusia atau Kamadhatu.
- Keempat undakan yang lain menggambarkan dunia yang diilhami oleh kenikmatan Rupadhatu. Digambarkan penghidupan Buddha waktu masih muda dan setelah ia meninggal dan hidup kembali (Reinkarnasi). Digambarkan pula kehidupan orang suci lain dalam bentuk relief dan patung.
- Yang terakhir merupakan 4 undakan yang tak terhias. Yang teratas (No.10) melambangkan : dunia Nyata, sebuah stupa (berbentuk genta) setinggi 7,8 meter tanpa pajangan.
- Undakan ke 3 menurun ke bawah (No. 9,8 dan 7) merupakan lingkaran. Simbol dari dunia kekal dan Arupadhatu. Ditunjang oleh 72 buah patung Buddha masing-masing patung dilindungi oleh stupa (payung berbentuk genta), keseluruhan dalam 10 undakan terdapat 1460 buah panil bergambar dan 1212 buah panil pajangan. Dan 504 buah patung berupa hiasan Buddha dalam lingkaran. Sepanjang 3 mil digambarkan petunjuk-petunjuk untuk penganut Buddha dan pengabdiannya.
Tidak diketahui siapa pencipta Borobudur. Bangunan ini didirikan pada tahun 750 sampai 850 SM. Pada jaman itu ada dua buah kerajaan. Kerajaan Mataram yang menganut agama Hindu-Siwa dan Kerajaan Sailendra, penganut Mahayana Buddha, yang datangnya dari Kamboja. Kedua kerajaan itu tidak salimg bermusuhan. Tapi mereka saling bersaing dalam pembuatan bangunan dan monumen dan candi-candi. Setelah selesai pembuatan Borobudur, kerajaan Sailendra menarik diri dan menetap di Sumatra Selatan dan Malaka.
Menurut cerita setempat arsitek Gunadharma setelah selesai membangun Borobudur mengundurkan diri dari keduniaan. Ia menjadi Petapa di Gunung Menoreh. Pada abad ke 10 terjadilah gempa bumi dan ledakan gunung Merapi dan Gunug merbabu. Maka tempat pemujaan itu ditinggalkan oleh para Jemaat. Pun keadaan ekonomi makin memburuk setelah terjadi malapetaka tersebut. Lambat laun selama 9 abad Borobudur tertutup dalam tanah lahar. Di atas tanah yang subur itu tumbuh semak belukar.
Dalam perang napoleon, pulau jawa di ambil alih oleh inggris dari tangan Belanda. Dari tahun 1811 sampai tahun 1814 Inggris mendudukinya. Selama pemerintahan gubernur Thomas Stamford Raffles mengadakan penyelidikan tentang bangunan-bangunan jaman dahulu. Dari sebuah berita disebut tentang benda-benda kuno di kaki gunung Tidar (Jawa Tengah) tersembunyi di dalam hutan. Ia memerintahkan 200 anggota tentara untuk membersihkan daerah itu dari pohon dan belukar. Pekerjaan itu memakan waktu 2 bulan. Ternyata bangunan itu adalah Borobudur yang sekian abad lamanya terpendam. Sayang penyelidikan itu tidak dapat diteruskan. Karena pulau jawa kembali ke tangan belanda.
Di tengah-tengah stupa bagian atas oleh tuan tanah didirikan warung kopi. Penguasa belanda setempat tak menghiraukan pengerusakan banguna itu. Sebuah pabrik gula temboknya dibuat dari bahan borobudur. Pun dalam pembuatan jalan dipakai batu-batu dari candi itu. Pada tahun 1896 seorang penguasa belanda ingin menyenangkan tamunya, seorang raja dari siam yang berkunjung ke jawa tengah. Ia bi beri hadiah berupa bangunan Borobudur. Dikirimnya ke Siam 8 gerobak relief pilihan. Tapi akhirnya pengerusakan seterusnya terhadap Borobudur di hentikan oleh seorang opsir tentara belanda Van Erp mencegah. Pada tahun 1907 ia menyuruh memperkuat pondasi dari bawah dengan semen untuk mencegah kehancuran seterusnya..
Pada tahun 1959 Dr.Soekmono Direktur Arkeologi mengadakan penelitian. Atas petunjuk Dr. Soekmono, seluruh bangunan dirombak dari atas samapai bawah. Tak lama datanglah tawaran bantuan dari pemerintah pusat dan dari Perwakilan luar Negeri untuk memberi dana bantuan Tujuh belas pemerintahan sudah memberi pernyataan untuk memberi bantuan keuangan meliputi 2,3 juta dollar. Sedang pemerintah pusat menyediakan dana sebesar 2,75 juta dollar, sementara itu mengalirlah sumbangan dari perseorangan, sampai mencapai jumlah 160.000 juta dollar. Dan hingga akhrinya borobudur selesai dengan dana sekitar 10,9 juta dollar. Sejarahwan inggris, Arnold Toynbee menilai Borobudur sebagai peninggalan kesenian agama Buddha yang paling sempurna. Bernard P. Groslier arkheolog berbangsa perancis menganggap suatu usaha yang mulia, jika tiap pencipta kesenian tanpa melihat kebangsaan segera turun tangan. Sampai sekarang borobudur masih kokoh berdiri dan pengunjung berwisata juga semakin banyak.