tag:blogger.com,1999:blog-13154336157644065762024-03-14T16:51:43.422+07:00Kumpulan doa islamdzikir, sholat, kumpulan doa, islam, sholat tahajud, doa, kumpulan doa islam, biografi ulama, rubrik doa, artikel seputar ramadhan, doa mustajab, Al Qur'an dan Terjemahan, Al Quran Terjemahan IndonesiaHamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.comBlogger545125tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-13251058943881013972018-01-17T10:10:00.000+07:002018-01-17T10:10:31.636+07:00Hukum Berjabat Tangan Ketika Masuk ke Majelis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz3yFoIAHsQBz1X2HeafsT5uk_Yt3DzHvDG42Y22t_okMQR_7Es0noUKzcPo5bj-4rK1ZkC4Un6J9G0OBpVBXwkHL-gZyH-mNSSBeEEHtDRmUR4xGVhykb8JCZWVpORJu-oV9tZ92Wf_8/s1600/jbt-maaf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="299" data-original-width="450" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz3yFoIAHsQBz1X2HeafsT5uk_Yt3DzHvDG42Y22t_okMQR_7Es0noUKzcPo5bj-4rK1ZkC4Un6J9G0OBpVBXwkHL-gZyH-mNSSBeEEHtDRmUR4xGVhykb8JCZWVpORJu-oV9tZ92Wf_8/s640/jbt-maaf.jpg" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<b>Pertanyaan:</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Apakah berjabat tangan ketika masuk kepada orang-orang yang duduk di majelis ada dalilnya dari Kitabullah dan Sunnah atau _fi'il_/ perbuatan Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam-, semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jawaban</b> oleh <i>Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah</i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak mengetahui ada suatu sunnah tentangnya. Oleh karenanya tidak selayaknya untuk dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian orang, sekarang ini, jika ia masuk ke majelis maka ia bersalaman dari orang pertama sampai orang terakhir. Dan ini tidak disyariatkan sepanjang yang saya ketahui. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak lain berjabat tangan itu ketika bertemu. Adapun ketika masuk ke majelis maka tidak termasuk bimbingan Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam-. Dan tidak dilakukan pula oleh para Shahabatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya saja Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam- ketika datang ke majelis lalu duduk di ujung majelis. Dan kami juga tidak mendengar (riwayat) bahwa ketika beliau duduk di penghujung majelis bahwa mereka(para Shahabat) bangkit berdiri dan menjabat tangan beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga berjabat tangan dengan bentuk demikian ini tidak disyariatkan. Dan saya telah menanyakannya kepada orang-orang yang menjadi sandaran rujukan kami, dari masyaikh kami, yang mereka menjawab,"Kami tidak tahu ada asal(dalil)nya di dalam Sunnah."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sebagian orang ketika datang hidangan kopi atau teh lalu menuangkannya kepada orang yang di sisi kanannya, walaupun orang tersebut paling muda (di majelis), dengan berlandaskan disukainya memulai dari kanan dalam segala hal(yang baik). Hal ini juga tidak disyariatkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila kamu masuk(membawa hidangan) mulailah dari yang PALING BESAR (KEDUDUKANNYA) lalu selanjutnya berikanlah yang di sisi kananmu. Sebab Nabi -shalallahu 'alaihi salam- melihat dua orang dalam mimpinya dan beliau memegang siwak di tangannya dan ingin memberikannya kepada salah satu dari kedua orang tersebut, maka disebutkan kepada beliau:</div>
<br />
<span style="font-size: large;">كبِر كبِر</span><br />
<br />
Besarkan! Besarkan!<br />
<br />
Yaitu: Mulailah dari yang paling besar lalu yang berikutnya.<br />
<br />
Andai ada orang di sebelah kanan atau kirinya dan ia ingin memberikan sesuatu maka hendaknya ia memulai dari yang kanan. Karena ini posisinya di kanan dan di kiri.<br />
<br />
Adapun jika posisinya di hadapanmu maka mulailah dari yang paling besar. Jika kamu masuk ke suatu majelis membawa teh dan kopi maka mulailah dari yang paling besar kemudian yang berada di sisi kananmu.<br />
<br />
📖 Liqaa'aatul Baabil Maftuuh: 1/ 670<br />
======================================================<br />
📑 Alih Bahasa:<br />
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafidzahullah<br />
<br />
🌍www.alfawaaid.net</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-42091447496397352332017-11-22T14:44:00.001+07:002017-11-22T14:44:34.087+07:00Do'a Istiftah Untuk Sholat Tahajud<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGz3JOMyEQvkrm912sMFSwyYFI__2jeKGgmkJ4mZyPff2UAtAReqLRczKLvb1oCpJPPhsYvcnp79ycxcotiUle7FJ68PAsDCx-XFrgS_66JT3RyMo5KaGsRUBAYhGF_6a7b6nmBitgIJU/s1600/Foto-Pemandangan-Alam-Terindah-Di-Dunia-Terbaru-2017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="728" data-original-width="1100" height="422" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGz3JOMyEQvkrm912sMFSwyYFI__2jeKGgmkJ4mZyPff2UAtAReqLRczKLvb1oCpJPPhsYvcnp79ycxcotiUle7FJ68PAsDCx-XFrgS_66JT3RyMo5KaGsRUBAYhGF_6a7b6nmBitgIJU/s640/Foto-Pemandangan-Alam-Terindah-Di-Dunia-Terbaru-2017.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Oleh: <b>Al Ustadz M. Rifa’i</b></div>
<div style="text-align: center;">
(Ma’had Darussalaf Bontang)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari <i>Aisyah Rhodhiyallohu ‘anha</i>, beliau berkata : adalah kebiasaan <i>Rosululloh Shalallohu ‘alaihi wasallama</i> apabila sholat malam, beliau membaca istiftah sholat :</div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ , وَمِيكَائِيلَ , وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ , عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ، اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ , إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya Allah, Rabbnya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku berupa kebenaran terhadap apa yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.” <b>(HSR. Muslim 770, Abu Daud 767, At Tirmidzi 3420 dan yang lainnya)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Faedah / pelajaran yang bisa dipetik :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pada doa istiftah tersebut disyariatkannya bertawassul (menjadikan perantara dengan menyebut Rububiyyah Allah) yaitu Allah sebagai Rabb (pencipta, pengatur, penguasa, pemberi rezeki) secara umum terhadap seluruh makhluk maupun secara khusus terhadap para malaikat yang mendapatkan tugas yang berkaitan dengan kehidupan, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Jibril :</u></b> bertugas menyampaikan wahyu, yang dengan sebab wahyu menjadikan hidupnya hati dan jiwa</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>Mikail :</u></b> bertugas menurunkan hujan, yang dengan sebab hujan menjadikan hidupnya bumi, tetumbuhan dan hewan-hewan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>Israfil :</b> </u>bertugas meniup sangkakala (terompet) yang dengan sebab itu terjadilah kehidupan makhluk setelah kematian mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(Lihat kitab ighotsatul lahfan Ibnul Qoyyim 2 / 172)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Bertawassul dengan menyebut bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Bertawassul dengan menyebut ilmu Allah yang mengetahui seluruh perkara yang ghaib maupun yang nyata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sehingga Allah-lah yang akan menghukumi diantara hamba-hambanya dalam perkara yang mereka perselisihkan (karena Allah maha berilmu tentang segala perkara.pent)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Maka kitapun berdoa agar Allah memberi hidayah pada perkara yang diperselisihkan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Satu-satunya yang memberi hidayah adalah Allah Ta’ala bagi siapa yang dikehendaki-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Hidayah tersebut berupa ilmu (mengetahui) Al Haq (kebenaran) dan senatiasa memeganginya dan mengutamakannya dari yang lain. Sehingga orang yang disebut “mendapatkan petunjuk” adalah orang yang mengetahui Al Haq dan senantiasa memeganginya serta mengamalkannya. Hidayah inilah yang merupakan sebesar-besar nikmat Allah bagi seorang hamba (sehingga menjadi perkara yang diminta dalam doa iftiftah saat sholat malam.pent)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita memohon kepada Allah agar memberikan hidayah kepada kita seluruhnya, yaitu petunjuk kepada jalan-Nya yang lurus dan agar memberikan taufik kepada kita dalam semua perkara kebaikan. Amiin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(Disadur dari Kitab Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar karya Syaikh Abdurrozaq bin Abdil Muhsin Al Badr)</b></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-53885594035029604592017-11-22T14:31:00.000+07:002017-11-22T14:31:24.567+07:00Doa Memohon 4 Perkara Pengantar Kebahagiaan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhdREWrXblMUhQqutdU3Ffcqu3qBHrLwkpA1u-kt6IDS4-CQVWZEI2FeUyXreueSSw1dEZ0rJ8mPgkS47z7yXbrRLPOpy9a6ICqLsenNKeS31G0gS6jxXT6YeSpfVvQz3rlAGUJa_bps/s1600/Gambar-Pemandangan-Alam-Indah-555x370.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Doa Memohon 4 Perkara Pengantar Kebahagiaan" border="0" data-original-height="370" data-original-width="555" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUhdREWrXblMUhQqutdU3Ffcqu3qBHrLwkpA1u-kt6IDS4-CQVWZEI2FeUyXreueSSw1dEZ0rJ8mPgkS47z7yXbrRLPOpy9a6ICqLsenNKeS31G0gS6jxXT6YeSpfVvQz3rlAGUJa_bps/s640/Gambar-Pemandangan-Alam-Indah-555x370.jpg" title="Doa Memohon 4 Perkara Pengantar Kebahagiaan" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">Oleh: Al Ustadz M. Rifa’i Hafidzahulloh</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;">D</span>ari Abdulloh bin Mas’ud Rhodhiyallohu ‘anhu beliau berkata: “adalah Rosululloh biasa berdoa:</div>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى، وَالتُّقَى، وَالْعَفَافَ، وَالْغِنَى</span></div>
<br />
“Ya Allah, saya memohon kepadamu berupa petunjuk, taqwa, kehormatan diri, dan kekayaan.” (HR. Muslim No. 2721)<br />
<br />
Berkata <i>Asy Syaikh Abdurrohman bin Nashir As Sa’diy Rohimahulloh</i>:<br />
<div style="text-align: justify;">
“Doa ini adalah diantara doa yang paling merangkum dan paling bermanfaat, doa ini mengandung permohonan berupa kebaikan perkara agama dan kebaikan perkara dunia, karena “Al Huda” (petunjuk) adalah ilmu yang bermanfaat dan “Taqwa” (ketaqwaan) adalah beramal sholih dan meninggalkan hal-hal yang Allah dan Rasul-Nya melarangnya yang dengan sebab itu akan baik agamnya, karena agama adalah ilmu-ilmu yang bermanfaat dan pemahaman yang benar, maka itulah Al Huda dan menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka itulah taqwa.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka barangsiapa yang dianugerahi Al Huda, A Tuqo (taqwa), Al ‘Afaf (kehormatan diri), dan Al Ghina (kaya jiwanya), ia mendapat dua kebahagiaan (dunia akhirat), ia akan meraih semua yang ia dambakan dan ia selamat dari semua yang ia khawatirkan. <b>(Bahjatul Qulubil Abrar Hal 249)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkata <a href="http://kolom-doa.blogspot.co.id/2012/12/imam-nawawi.html" target="_blank">Imam An Nawawi rohimahulloh</a>:</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun ‘iffah dan ‘afaf adalah bersihnya diri dari apa-apa yang tidak diperbolehkan dan menahan diri darinya sedangkan Al Ghina (kaya) disini adalah kaya jiwa dan merasa cukup tidak butuh dari manusia dan dari apa-apa yang mereka miliki.” <b>(Syarah Shohih Muslim 4/17)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkata <i>At Thibiy rohimahulloh</i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
At Tuqo (taqwa) dikarenakan mencakup semua perkara yang diperlukan petunjuk padanya dari perkara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat, berupa akhlak yang mulia dan semua perkara yang wajib menjaga diri dan membentengi diri darinya seperti dari kesyirikan, kemaksiatan, dan perilaku-perilaku yang hina, kemudian memohon Al ‘Afaf dan Al Ghina adalah penyebutan perkara khusus setelah sebelumnya secara umum.” <b>(Tuhfatul Ahwadzi 9/461)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(Disadur dari Kitab Fiqhul Ad’iyyah wal Adzkar hal 479-480 karya Syaikh Abdurrozaq bin Abdil Muhsin Al Badr)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-58331777100235546692017-11-17T08:05:00.001+07:002017-11-17T08:05:05.588+07:00Bolehkah Menikah dengan Jin?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0VVznuk1Upjfip_n1NcbgEVnLP7qJ8741RT8UWb8TKixXzuIdRtDtMOeRRCRd8BE_0n6qYXxr0KieXx4uzzGcfgF08Il43AXiVUHLb3a9TjDLCUfLtPJDu3N76d8BMjMmAkWqQzvbh0c/s1600/Lake-Okeechobee-e1454536586913.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bolehkah Menikah dengan Jin?" border="0" data-original-height="738" data-original-width="1600" height="294" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0VVznuk1Upjfip_n1NcbgEVnLP7qJ8741RT8UWb8TKixXzuIdRtDtMOeRRCRd8BE_0n6qYXxr0KieXx4uzzGcfgF08Il43AXiVUHLb3a9TjDLCUfLtPJDu3N76d8BMjMmAkWqQzvbh0c/s640/Lake-Okeechobee-e1454536586913.jpg" title="Bolehkah Menikah dengan Jin?" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bolehkah Menikah dengan Jin? - </b>Menikah adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendapatkan keturunan. Karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkannya untuk segenap hamba-hamba-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">وَأَنْكِحُوا اْلأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.”</i> <b>(An-Nuur: 32)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum jin memiliki keturunan dan anak keturunannya beranak-pinak, sebagaimana manusia berketurunan dan anak keturunannya beranak-pinak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian?”</i> <b>(Al-Kahfi: 50)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalangan kaum jin itu ada yang berjenis laki-laki dan ada juga perempuan, sehingga untuk mendapatkan keturunan merekapun saling menikah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.”</i><b> (Ar-Rahman: 56)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artha’ah Ibnul Mundzir rahimahullahu berkata: “Dhamrah ibnu Habib pernah ditanya: ‘Apakah jin akan masuk surga?’ Beliau menjawab: ‘Ya, dan mereka pun menikah. Untuk jin yang laki-laki akan mendapatkan jin yang perempuan, dan untuk manusia yang jenis laki-laki akan mendapatkan yang jenis perempuan’.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya, 4/288)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Termasuk kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap Bani Adam, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan untuk mereka suami-suami atau istri-istri dari jenis mereka sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.”</i> <b>(Ar-Rum: 21)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkara ini, yakni pernikahan antara manusia dengan manusia adalah hal yang wajar, lumrah dan sesuai tabiat, karena adanya rasa cinta dan kasih sayang di tengah-tengah mereka. Persoalannya, mungkinkah terjadi pernikahan antara manusia dengan jin, atau sebaliknya jin dengan manusia?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu berkata: “Pernikahan antara manusia dengan jin memang ada dan dapat menghasilkan anak. Peristiwa ini sering terjadi dan populer. Para ulama pun telah menyebutkannya. Namun kebanyakan para ulama tidak menyukai pernikahan dengan jin.” <b>(Idhahu Ad-Dilalah hal. 16) </b><span style="color: blue;"><u><i>[1]</i></u></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan: “Para ulama telah berselisih pendapat tentang perkara ini sebagaimana dalam kitab Hayatul Hayawan karya Ad-Dimyari. Namun menurutku, hal itu diperbolehkan, yakni laki-laki yang muslim menikahi jin wanita yang muslimah. Adapun firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepada-nya…” </i><b>(Ar-Rum: 21),</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
maka –maknanya– ini adalah anugrah yang terbesar di mana manusia yang jenis laki-laki menikah dengan manusia yang jenis perempuan, dan jin laki-laki dengan jin perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi jika seorang laki-laki dari kalangan manusia menikah dengan seorang perempuan dari kalangan jin, maka kita tidak memiliki alasan dari syariat yang dapat mencegahnya. Demikian juga sebaliknya. Hanya saja Al-Imam Malik rahimahullahu tidak menyukai bila seorang wanita terlihat dalam keadaan hamil, lalu dia ditanya: “Siapa suamimu?” Dia menjawab: “Suamiku dari jenis jin.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya (Asy-Syaikh Muqbil) katakan: “Memungkinkan sekali fenomena yang seperti ini membuka peluang terjadinya perzinaan dan kenistaan.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wallahu a’lam bish-shawab.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
------------------------------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
[1] Di antara ulama yang berpendapat terlarangnya hal itu adalah Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi rahimahullahu. Beliau mengatakan: “Saya tidak mengetahui dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adanya dalil yang menunjukkan bolehnya pernikahan antara manusia dan jin. Bahkan yang bisa dijadikan pendukung dari dzahir ayat adalah tidak bolehnya hal itu.” <b>(Adhwa`ul Bayan, 3/321).</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Badruddin Asy-Syibli dalam bukunya Akamul Mirjan mengemukakan bahwa sekelompok tabi’in membenci pernikahan jin dengan manusia. Di antara mereka adalah Al-Hasan, Qatadah, Az-Zuhri, Hajjaj bin Arthah, demikian pula sejumlah ulama Hanafiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
-----------------------------------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Diambil dari artikel “<b>Berinteraksi dengan Jin</b>" dari http://www.asysyariah.com/</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-14803917096267291232017-11-17T07:55:00.002+07:002017-11-17T07:55:47.571+07:00Mengenal Keagamaan Bangsa Jin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKjeZN0os6BQN_G5cg0840uitEX3TMQXjT-5MZ3FxAv81yVEnK4ckXUz9rx3WpRFFfW03qXcickChMrHnl-iNciq3inYP-bcTdOMGW1jeVC3IPxX0lWhlHwFLdHqUMCWb9EfLWMTOvtUE/s1600/blue-night-uim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Mengenal Keagamaan Bangsa Jin" border="0" data-original-height="480" data-original-width="700" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKjeZN0os6BQN_G5cg0840uitEX3TMQXjT-5MZ3FxAv81yVEnK4ckXUz9rx3WpRFFfW03qXcickChMrHnl-iNciq3inYP-bcTdOMGW1jeVC3IPxX0lWhlHwFLdHqUMCWb9EfLWMTOvtUE/s640/blue-night-uim.jpg" title="Mengenal Keagamaan Bangsa Jin" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mengenal Keagamaan Bangsa Jin -</b> Jin tak jauh berbeda dengan Bani Adam. Di antara mereka ada yang shalih dan ada pula yang rusak lagi jahat. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala menghikayatkan mereka:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shalih dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.”<b> (Al-Jin: 11)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقَاسِطُوْنَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.” <b>(Al-Jin: 14)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara mereka ada yang kafir, jahat dan perusak, ada yang bodoh, ada yang sunni, ada golongan Syi’ah, serta ada juga golongan sufi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diriwayatkan dari Al-A’masy, beliau berkata: “Jin pernah datang menemuiku, lalu kutanya: ‘Makanan apa yang kalian sukai?’ Dia menjawab: ‘Nasi.’ Maka kubawakan nasi untuknya, dan aku melihat sesuap nasi diangkat sedang aku tidak melihat siapa-siapa. Kemudian aku bertanya: ‘Adakah di tengah-tengah kalian para pengikut hawa nafsu seperti yang ada di tengah-tengah kami?’ Dia menjawab: ‘Ya.’ ‘Bagaimana keadaan golongan Rafidhah yang ada di tengah kalian?” tanyaku. Dia menjawab: ‘Merekalah yang paling jelek di antara kami’.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ibnu Katsir rahimahullahu</i> berkata: “Aku perlihatkan sanad riwayat ini pada guru kami, Al-Hafizh Abul Hajjaj Al-Mizzi, dan beliau mengatakan: ‘Sanad riwayat ini shahih sampai Al-A’masy’.” <b>(Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 4/451)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Mendakwahi Jin</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dakwah memiliki kedudukan yang sangat agung. Dakwah merupakan bagian dari kewajiban yang paling penting yang diemban kaum muslimin secara umum dan para ulama secara lebih khusus. Dakwah merupakan jalan para rasul, di mana mereka merupakan teladan dalam persoalan yang besar ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan para ulama untuk menerangkan kebenaran dengan dalilnya dan menyeru manusia kepadanya. Sehingga keterangan itu dapat mengeluarkan mereka dari gelapnya kebodohan, dan mendorong mereka untuk melaksanakan urusan dunia dan agama sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dakwah yang diemban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dakwah yang universal, tidak terbatas kepada kaum tertentu tetapi untuk seluruh manusia. Bahkan kaum jin pun menjadi bagian dari sasaran dakwahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Qur`an telah mengabarkan kepada kita bahwa sekelompok kaum jin mendengarkan Al-Qur`an, sebagaimana tertera dalam surat Al-Ahqaf ayat 29-32. Kemudian Allah menyuruh Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar memberitahukan yang demikian itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Katakanlah (hai Muhammad): ‘Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan Al-Qur`an, lalu mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur`an yang menakjubkan’,” dan seterusnya.<b> (Lihat Al-Qur`an surat Al-Jin: 1)</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuan dari itu semua adalah agar manusia mengetahui ihwal kaum jin, bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada segenap manusia dan jin. Di dalamnya terdapat petunjuk bagi manusia dan jin serta apa yang wajib bagi mereka yakni beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rasul-Nya, dan hari akhir. Juga taat kepada Rasul-Nya dan larangan dari melakukan kesyirikan dengan jin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika jin itu sebagai makhluk hidup, berakal dan dibebani perintah dan larangan, maka mereka akan mendapatkan pahala dan siksa. Bahkan karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun diutus kepada mereka, maka wajib atas seorang muslim untuk memberlakukan di tengah-tengah mereka seperti apa yang berlaku di tengah-tengah manusia berupa amar ma’ruf nahi mungkar dan berdakwah seperti yang telah disyariatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Juga seperti yang telah diserukan dan dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas mereka. Bila mereka menyakiti, maka hadapilah serangannya seperti saat membendung serangan manusia. <b>(Idhahu Ad-Dilalah fi ‘Umumi Ar-Risalah, hal. 13 dan 16)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mendakwahi kaum jin tidaklah mengharuskan seseorang untuk terjun menyelami seluk-beluk alam dan kehidupan mereka, serta bergaul langsung dengannya. Karena semua ini tidaklah diperintahkan. Sebab, lewat majelis-majelis ta’lim dan kegiatan dakwah lainnya yang dilakukan di tengah-tengah manusia berarti juga telah mendakwahi mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu</i> berkata: “Bisa jadi ada sebagian orang mengira bahwa para jin itu tidak menghadiri majelis-majelis ilmu. Ini adalah sangkaan yang keliru. Padahal tidak ada yang dapat mencegah mereka untuk menghadirinya, kecuali di antaranya ada yang mengganggu dan ada setan-setan. Maka kita katakan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Ya Rabbku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabbku, dari kedatangan mereka kepadaku.”</i> <b>(Al-Mu`minun: 97-98) [lihat Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wallahu a’lam bish-shawab.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
-------------------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Diambil dari artikel “Berinteraksi dengan Jin” dari http://www.asysyariah.com/</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-26452717605285600992017-11-17T07:48:00.001+07:002017-11-17T07:48:52.324+07:00Benarkah Jin Bisa Mencuri Harta?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifMvgI4fWKZ7IkMTZP3AlQsGTqF8LhJa_amExXgxKJiuPqefOlkQtvQHSsAnLYKlDKV4ytiI66ohdEKNnNQIz22tgr0y8GD_ZVzanPn8B_2LN3o2l6YKl1QSu6mXaQ7T3Xbri1a8c0o2Y/s1600/jin2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Benarkah Jin Bisa Mencuri Harta?" border="0" data-original-height="301" data-original-width="450" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifMvgI4fWKZ7IkMTZP3AlQsGTqF8LhJa_amExXgxKJiuPqefOlkQtvQHSsAnLYKlDKV4ytiI66ohdEKNnNQIz22tgr0y8GD_ZVzanPn8B_2LN3o2l6YKl1QSu6mXaQ7T3Xbri1a8c0o2Y/s640/jin2.jpg" title="Benarkah Jin Bisa Mencuri Harta?" width="640" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;"><b>Tanya:</b> Apakah jin mampu mencuri harta dari lemari besi brankas dan tempat-tempat terjaga?</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;"><b>Jawab: </b></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">Jin mampu mencuri harta manusia dari tempat-tempat yang terjaga baik dari lemari besi brankas, kotak simpanan, atau di tempat yang lainnya. Ketika jin itu mencuri harta seseorang, dia memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">1. Mereka ingin menimbulkan fitnah antara orang yang dicuri hartanya dengan istri, anak, maupun kerabat-kerabat orang itu.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">2. Mereka ingin memfitnah orang lain yang dia datangi, setelah mencuri harta tersebut dia datang kepada orang lain dan meletakkan harta tersebut di rumahnya atau dicampur dengan harta orang tersebut sehingga orang tersebut menyangka bahwa harta ini adalah karomah yang didatangkan oleh para malaikat, padahal jin ingin menjadikan itu sebagai umpan bagi orang yang memiliki prasangka tersebut untuk melakukan hal-hal yang lainnya seperti memintanya untuk melakukan mantra-mantra sihir.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">3. Mereka meminta kepada orang yang dicuri hartanya untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan mereka dengan cara mempersembahkan sembelihan untuk mereka atau yang lainnya kemudian jin itu pun mengembalikan hartanya. Mendorong orang yang dicuri hartanya untuk pergi kepada para dukun sehingga dia pun rugi harta dan agamanya.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;"><i>Laahaula walaaquwwata illah billah..</i></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">Jika seorang muslim ingin menjaga hartanya agar tidak dicuri oleh jin dan setan, hendaknya dia melakukan langkah-langkah berikut ini.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">1. Bersemangat untuk mencari harta yang halal dan tidak mencari yang haram. Berkata sebagian ulama: “Usaha para pemberani adalah penghasilan yang halal.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">“Wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik dan tidaklah Dia menerima kecuali yang baik.” Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang lelaki berambut kusut dan berdebu yang melakukan perjalanan pamjang lalu menengadahkan tangannya ke langit seraya mengatakan: “Wahai Rabbku. Wahai Rabbku.” Sementara makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya juga haram serta dipenuhi dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan? (Hadits Riwayat Al-Imam Muslim no. 1015 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)</span></blockquote>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">2. Hendaknya menyebutkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika hendak meletakkan hartanya di mana saja.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">3.Meletakkan penutup di atas hartanya sambil menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala atau dia meletakkannya di lemari brankas sambil menyebutkan nama Allah Subhanahu wa Ta’ala saat menutupnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda:</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">“Jika telah datang malam, maka tahanlah anak-anak kalian karena sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu tersebut. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup.” (Hadits Riwayat Al-Imam Al-Bukhari no. 3280)</span></blockquote>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">----------------------</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "Myriad Pro", "Trebuchet MS", Helvetica, Arial, sans-serif;">Oleh: Al-Ustadz Wildan Abu Yasir</span></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-39688921959501392482017-11-17T07:43:00.000+07:002017-11-17T07:43:16.858+07:00Apakah Manusia Bisa Melihat Jin?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisSY6aMM1eki53NNdxS7OOslSrLrfCMN7j5UaCBeujsEvRKCUE1rgHepijzxcyeUo1pmp6I7JMdXDie6ApKZheOyliUflAAXTRKrNq5BoFP-efBzMGkjXsjl5erdmzh97upOsMS4hyphenhyphenAc/s1600/jin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Apakah Manusia Bisa Melihat Jin?" border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgisSY6aMM1eki53NNdxS7OOslSrLrfCMN7j5UaCBeujsEvRKCUE1rgHepijzxcyeUo1pmp6I7JMdXDie6ApKZheOyliUflAAXTRKrNq5BoFP-efBzMGkjXsjl5erdmzh97upOsMS4hyphenhyphenAc/s640/jin.jpg" title="Apakah Manusia Bisa Melihat Jin?" width="640" /></a></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: transparent; font-size: 14px;"><span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><b>Apakah Manusia Bisa Melihat Jin? - </b></span></span><span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;"><i>Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu ta’ala</i> ditanya dengan konteks pertanyaan sebagai berikut:</span></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: 14px;">Apakah ada manusia yang bisa melihat jin, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang?</span></span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Beliau rahimahullahu menjawab:</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Permasalahan jin adalah permasalahan yang cukup luas kalau kita mau berbicara tentangnya. Orang-orang tua dahulu, mereka mempunyai banyak cerita banyak kisah tentang jin ini, tapi diantaranya ada yang benar dan diantaranya ada yang tidak benar. Akan tetapi, kami di sini berbicara berdasarkan firman Allah ‘Azza wa Jalla dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa’ala aalihi wassalam. </span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Allah berfirman:</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Yang artinya: “Dan ingatlah ketika Kami mengarahkan kepadamu (wahai Muhammad) sekelompok jin, yang mana mereka mendengarkan Al Qur’an. Tatkala mereka telah hadir di situ, mereka berkata: ‘Diamlah kalian! Dengarkan Al Qur’an.’ Dan tatkala Al Qur’an sudah selesai dibacakan, mereka pulang kembali ke kaum mereka untuk memberikan peringatan.”</span></blockquote>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Maka lahiriah ayat ini menunjukkan, bahwa bisa saja jin itu dilihat oleh manusia bukan dalam bentuk rupa asli mereka yang mereka diciptakan di atasnya. Adapun firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala:</span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">“Sesungguhnya iblis, dia melihat kalian, dia beserta qabilahnya (pasukannya) melihat kalian wahai manusia, dari arah yang kalian tidak bisa melihat mereka.”</span></blockquote>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;">Maka dalam ayat ini tidak terdapat penafian bahwa manusia bisa melihat jin. Akan tetapi ayat ini hanya menjelaskan bahwa jin-jin ini mampu untuk melihat manusia, sementara manusia tidak bisa melihat mereka. Wallahu a’lam.</span></div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #4e4e4e; font-family: "myriad pro" , "trebuchet ms" , "helvetica" , "arial" , sans-serif; font-size: 14px;"><b>Demikian jawaban dari Syaikh Muqbil rahimahullahu ta’ala dalam Ijabatus Sail, soal no. 178.</b></span></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-34352023743409729552017-11-17T07:38:00.002+07:002017-11-17T07:38:28.305+07:00Perbedaan Malaikat dengan Jin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI60KFz4i47DOv1VqCUxpigpATY_ZSnbqiRrcVlY_xrE3TEtZAmmlFUwZ_VTCJLVTJfUQfcN5a-MjZrEOe8xVZp_8pq_o1GtV8LWI59CZkPzsEEobHcfW5Sf32BfV0R88vqqICOzOg1MQ/s1600/baitul+makmur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Perbedaan Malaikat dengan Jin" border="0" data-original-height="800" data-original-width="1280" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI60KFz4i47DOv1VqCUxpigpATY_ZSnbqiRrcVlY_xrE3TEtZAmmlFUwZ_VTCJLVTJfUQfcN5a-MjZrEOe8xVZp_8pq_o1GtV8LWI59CZkPzsEEobHcfW5Sf32BfV0R88vqqICOzOg1MQ/s640/baitul+makmur.jpg" title="Perbedaan Malaikat dengan Jin" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perbedaan Malaikat dengan Jin - </b>Diantara kaum muslimin ada yang tidak mengetahui tentang perbedaan antara malaikat yang mulia dengan jin dan syaitan. Bahkan penyimpangan sebagian umat sampai kepada taraf menyamakan antara malaikat dengan jin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam kitab “At Tafsir Al Kabir” yang disandarkan kepadanya (7/381), “Kaum musyrikin Arab dan ahli kitab meyakini adanya malaikat meskipun mayoritas mereka menganggap bahwa malaikat dan syaitan itu merupakan satu jenis. Maka siapa diantara mereka yang keluar dari ketaatan kepada Allah Subhaanahu wata’aala, jatuhlah kedudukannya dan menjadi syaitan.“</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum musyrikin Arab dan ahli kitab mengingkari bahwa iblis adalah nenek moyang jin dan mengingkari pula bahwa jin itu menikah, melahirkan, makan dan minum. Bahkan sebagian orang Arab menyangka bahwa malaikat adalah keturunan jin sebagaimana yang disebutkan oleh sebagian ahli tafsir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebutan perbedaan keduanya bisa membantu kita untuk mengenal malaikat dengan pengenalan yang benar. Perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Malaikat diciptakan dari cahaya sedangkan jin diciptakan dari api.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini ditunjukkan dalam hadits <i>Aisyah Radhiallahu ‘anha</i> dalam <b>Shahih Muslim (2996)</b> dia berkata, “bersabda <i>Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam </i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari api yang bercampur dengan hitamnya api.”</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini merupakan perbedaan yang mencolok dalam hal asal penciptaan, terlebih lagi ada perbedaan lain dalam sifat dan perbuatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Nama-nama malaikat berbeda dengan nama-nama jin baik secara global maupun terperinci. Adapun nama-nama malaikat mengandung makna utusan. Maka malaikat bermakna para utusan Allah dan nama At Tasyaitan artinya yang melampaui batas. Nama-nama ini secara global sudah menunjukkan perbedaan apalagi secara terperinci. Sedangkan Al Iblis berasal dari kata Al Iblas, artinya yang berputus asa dari rahmat Allah Subhaanahu wata’aala.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikanlah nama <i>Jibril, Mikail, Israfil</i> dan yang lainnya. Engkau mendapati bahwa nama-nama malaikat itu adalah nama-nama yang indah dan bagus sedangkan nama-nama jin dan syaitan itu jelek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Para malaikat diciptakan oleh Allah Subhaanahu wata’aala dengan tabiat selalu taat kepada Allah Subhaanahu wata’aala, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah dia mau taat atau tidak.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berbeda dengan jin, dimana Allah Subhaanahu wata’aala, menjadikan mereka mempunyai pilihan dan kehendak sebagaimana manusia. Siapa yang ingin beriman, maka dia memilihnya dan siapa yang ingin kekufuran, maka dia memilihnya. Tatkala jin diberi pilihan tersebut, banyak dari kalangan mereka yang memilih kekufuran daripada keimanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Para malaikat tidak memiliki syahwat. Oleh karena itu, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak menikah. Adapun para jin, mereka makan, minum, menikah dan yang lainnya.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Para malaikat tidak pernah bermaksiat kepada Allah Subhaanahu wata’aala, sedikitpun walaupun hanya sekejap mata. Adapun mayoritas jin adalah kafir bahkan kekufuran pada mereka lebih banyak jika dibandingkan dengan kekufuran pada manusia. Apa yang tersebar bahwa Harut dan Marut adalah nama dua malaikat, tidaklah benar bahkan keduanya adalah jin</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barangsiapa yang berpendapat bahwa keduanya adalah malaikat, mereka bersandar pada kisah-kisah Israiliyyat yang tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dan tidak bisa ditegakkan sebagai hujjah serta tidak ada satu pun hadits shahih tentang hal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Malaikat jauh lebih kuat daripada jin. Bahkan sebagian malaikat, ada yang tidak bisa dibandingkan kekuatannya dengan seluruh jin seperti Malakul Maut. Malakul Maut hanya seorang diri, namun dia mampu mencabut ruh-ruh dari penduduk barat dan timur dalam waktu sekejap. Sungguh Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, telah melihat Jibril dan dia memiliki 600 sayap.</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits ini terdapat dalam Shahih Bukhari (4856) dari hadits Ibnu Mas’ud radiallohu ‘anhu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada juga 8 malaikat yang memikul ‘Arsy. Sungguh Allah Subhaanahu wata’aala, telah menjadikan para malaikat sebagai bala tentaranya yang paling kuat dan Allah Subhaanahu wata’aala, memperlihatkan seluruh jagat raya kepada mereka dan kekuatan mereka pun berbeda- beda. Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman:</div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” <b>(QS. Fathir : 1)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Para malaikat lebih utama dari para jin baik dalam hal penciptaan, bentuk, perbuatan maupun keadaan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Malaikat memiliki jumlah yang sangat banyak dan jumlahnya melebihi jumlah jin, manusia dan hewan karena mereka senantiasa mengurusi para makhluk tersebut dan mengurusi yang lainnya. Diantara mereka ada yang ruku’, ada yang sujud, adapula yang bertasbih dan beristighfar serta yang lainnya.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Allah Subhaanahu wata’aala, menciptakan malaikat untuk melayani bani Adam dan merekapun (para malaikat) senantiasa melakukan tugas tersebut. Adapun mayoritas jin berusaha menyesatkan manusia dan menyimpangkan mereka dari jalan Allah Subhaanahu wata’aala. Yang berada di baris terdepannya adalah nenek moyang mereka yaitu Iblis sebagaimana yang telah diketahui secara pasti dalam agama ini.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Para malikat bertugas mengurusi jin dan membantu mereka sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wata’aala.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Malaikat mampu melihat jin di setiap waktu. Adapun jin tidak bisa melihat malaikat kecuali jika malaikat itu berubah bentuk dengan bentuk yang mampu dilihat oleh jin. Karena jika jin melihat malaikat, maka tidak tersisa sedikitpun dari ilmu ghaib yang wajib diimani oleh mereka.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Allah Subhaanahu wata’aala menciptakan malaikat sebelum menciptakan jin. Dalil yang menunjukkan tentang hal ini adalah bahwa diantara para malaikat ada yang bertugas memikul ‘Arsy sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Arsy itu diciptakan sebelum Allah Subhaanahu wata’aala menciptakan langit dan bumi serta apa-apa yang ada di antara keduanya.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>13. Malaikat merupakan alam ghaib bagi jin. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wata’aala, mewajibkan kepada jin untuk beriman kepada para malaikat.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>14. Malaikat mampu menguasai jin dengan izin Allah Subhaanahu wata’aala. Oleh karena itu, malaikat mampu melihat jin dan mencabut ruh-ruh mereka serta mampu menghalangi kaum jin ketika hendak menyakiti manusia sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wata’aala. Adapun jin tidak mampu menguasai para malaikat dan hal ini sudah diketahui secara pasti.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>15. Para malaikat secara umum disifati dengan sifat-sifat yang terpuji.</b> Allah Subhaanahu wata’aala berfirman tentang mereka:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<br />“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan.” <b>(QS. An Nahl : 50)</b></blockquote>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<br />“Dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” <b>(QS. Al-Anbiya : 28)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhaanahu wata’aala juga berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”</i><b> (QS At Tahrim:6 )</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhaanahu wata’aala juga berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Bahkan mereka adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.“</i> <b>(QS. Al Anbiya: 26-27)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun mayoritas jin memiliki sifat-sifat yang jelek, seperti memberikan waswas, menghiasi perbuatan jelek sebagai satu kebaikan, memalingkan, membuat makar dan tipu daya, melampaui batas serta berbuat zhalim dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>16. Malaikat tidak berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan. Kaum jahiliyah telah terjatuh ke dalam kesalahan yang besar ketika mereka mengatakan : “Para malaikat adalah anak-anak perempuan Allah.” </b>Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.“</i> <b>(QS. Az Zukhruf : 19)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman mengabarkan tentang mereka:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Apakah Tuhan memilih anak-anak perempuan daripada anak laki-laki? Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana kamu menetapkan?“</i> <b>(QS. Ash Shaffaat : 153-154)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka (para malaikat) tidak disifati laki-laki karena hal ini mengharuskan bahwa diantara mereka ada yang perempuan, akan tetapi mereka dikatakan sebagai hamba-hamba Ar Rahman dan tentara-tentara Allah Subhaanahu wata’aala</div>
<div style="text-align: justify;">
sebagaimana Al-Qur’an menamakan mereka dengan hamba-hamba Ar Rahman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun jin, ada yang laki-laki dan ada juga yang perempuan. Hal ini sudah diketahui secara pasti dalam agama. Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman tentang iblis nenek moyang jin:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Patutkah kamu mengambil dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu?“</i> <b>(QS. Al-Kahfi : 50)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>17. Para malaikat senantiasa menolong di atas kebaikan kepada para nabi dan rasul serta para pengikutnya. Oleh karena itu, malaikat merupakan sumber kebaikan terhadap manusia dengan cara memberikan ilham kepada manusia. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (4/34) : “Maka sumber ilmu yang benar dan kehendak yang baik itu berasal dari ilham para malaikat dan sumber keyakinan yang batil serta kehendak yang buruk dari bisikan syaitan.”</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malaikat tidak pernah menolong para tukang sihir dan ahli nujum dan tidak pula membantu orang-orang yang sesat, rusak dan menentang syari’at. Berbeda dengan syaitan dari kalangan jin. Mereka memberi kekuatan dan pertolongan pada setiap kejelekan, kerusakan dan kejahatan. Bahkan mereka adalah sumber segala kefasikan, kekufuran dan kefajiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>18. Para malaikat tinggal di langit.</b> Allah Subhaanahu wata ’aala, berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.“</i><b><i> </i>(QS. Asy Syura : 5)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menjadi inti adalah lafazh “dari atas mereka.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhaanahu wata’aala, juga berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.”</i> <b>(QS. Fushshilat :38)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Subhaanahu wata’aala, juga berfirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Dan tidaklah kami turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.“ </i><b>(QS. Maryam : 64)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka mereka turun dari langit ke bumi. Adapun para syaitan dimana iblis berada di baris terdepan, mereka tinggal di bumi. Mayoritas mereka tinggal di tempat-tempat yang kotor seperti tempat-tempat najis, tempat sampah, tempat buang air kecil dan besar serta tempat-tempat lainnya yang kotor. Maka demikian jauh perbedaan antara yang tinggal di langit dan yang tinggal di bumi. Bagaimana mungkin dibandingkan dengan yang biasa tinggal di tempat-tempat yang kotor?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>19. Para malaikat bisa terbang ke langit yang tinggi karena asal penciptaan malaikat mampu terbang ke atas langit yang tinggi dan kemana saja sesuai dengan kehendak Allah Subhaanahu wata’aala. Berbeda dengan jin dimana asal penciptaan mereka tidak mampu terbang namun hanya berjalan melata di permukaan bumi dan bisa terbang jika mereka berubah bentuk. Adapun kemampuan terbang jin itu sangat lemah jika dibandingkan dengan kemampuan terbang para malaikat.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>20. Para malaikat mampu menembus penghalang-penghalang bahkan bisa sampai menembus ke bumi yang ketujuh, sebagaimana yang telah diketahui bahwa para malaikat senantiasa mengurusi dunia dan segala isinya.</b> Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman menyebutkan tentang sifat malaikat:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="text-align: justify;"><i>”Dan yang mengatur urusan.” <b>(QS. An Naziat : 5)</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Permusuhan antara jin dan para malaikat itu akan senantiasa ada. Para malaikat memusuhi iblis dan siapa saja yang bersamanya bahkan mereka melaknat iblis dan para pengikutnya. Allah Subhaanahu wata’aala, befirman :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya.“</i><b><i> </i>(QS. Al Baqarah :161)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan dalil-dalil lainnya baik dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari perbedaan-perbedaan tersebut di atas jelaslah bahwa malaikat tidak bisa disamakan dengan jin dan syaitan baik dalam hal penciptaan, bentuk, nama, sifat, dan perbuatan dari awal sampai akhirnya. Barangsiapa yang menyamakan antara keduanya, sungguh dia telah sesat dari jalan yang lurus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
----------------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber : </b>http://salafybpp.com</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-84317954989128396172017-11-16T21:42:00.000+07:002017-11-16T21:42:30.295+07:00Manfaat Membaca Surat Al Mulk<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB2eXfSAoxqz79f1iiG9VRFSPbzUUhxDWaNNbjX8extgFZODPFyH52dtAr3x0BKqLsC8-tNy_jAqWPmnoUOR_CsJ1CUgTtDwCGELh1kHBiNf4nytuGP64svgVu_8NkAmZYWbrT__xMdk/s1600/PMI.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="633" height="378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB2eXfSAoxqz79f1iiG9VRFSPbzUUhxDWaNNbjX8extgFZODPFyH52dtAr3x0BKqLsC8-tNy_jAqWPmnoUOR_CsJ1CUgTtDwCGELh1kHBiNf4nytuGP64svgVu_8NkAmZYWbrT__xMdk/s640/PMI.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Manfaat Membaca Surat Al Mulk - </b>Surat Al Mulk merupakan salah satu surat yang terdapat di juz 29, atau awal dari juz 29 adalah surat Al Mulk. Apa keutamaan atau manfaat membaca surat Al Mulk? Berikut pemaparannya:</div>
<br />
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ</span></div>
<br />
<i>"Ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabârakalladzii biyadihil mulku… (surat al-Mulk)</i>” <b>[HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Mâjah no. 3786, dan Ahmad 2/299 dinilai hasan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ (no. 2091). Sedangkan Ibnu Taimiyah rahimahullah (lihat Majmû’ al-Fatâwâ (22/277)) dan Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani dalam Nailul Authâr (2/227) mengatakan bahwa hadits tersebut shahih.]</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dan berikut adalah keterangan dari para Ulama yang Duduk di al-Lajnah ad-Dâimah (Komisi Fatwa Saudi Arabia)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pertanyaan : </b>Apakah surat al-Mulk (Tabârakalladzi bi yadihil mulk …) jika dibaca setiap malam akan memberi syafa’at ketika mati bagi orang yang membacanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jawaban :</b> Hadits yang membicarakan hal tersebut dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya dengan teks :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah menceritakan pada kami ‘Amr bin Marzûq, telah menceritakan pada kami Syu’bah, telah menceritakan pada kami Qatâdah, dari ‘Abbas al-Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sesungguhnya ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabârakalladzî biyadihil mulku… <b>[surat al-Mulk]</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Mundziri rahimahullah</i> dalam Mukhtasharnya mengatakan bahwa hadits tersebut dikeluarkan oleh an-Nasai dan Ibnu Mâjah. At-Tirmidzi rahimahullah mengatakan bahwa hadits tersebut hasan, akan tetapi, dalam sanadnya terdapat perawi yang dha’îf.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, diharapkan bagi siapa yang mengimani isi surat ini, menghapalkannya, mengharap wajah Allâh Azza wa Jalla dengan menarik pelajaran berharga di dalamnya serta mengamalkan hukum yang ada di dalamnya, semoga mendapatkan syafa’at karena membacanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wa billâhit taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , keluarga dan sahabatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>[Fatawa al-Lajnah ad-Dâimah lil Buhuts al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan keenam dari fatwa no. 9604, 4/334-335. Yang menandatangani fatwa ini: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz selaku ketua, Syaikh ‘Abdurrazaq ‘Afifi selaku wakil ketua, Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan selaku anggota]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Lebih Spesifik lagi Manfaat dari membaca Surat Al Mulk antara lain:</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">1. Diampuni dosanya</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Huroiroh, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ada surat dari Alqur’an yang terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk“. <b>(HR. Abu Dawud dg redaksinya, diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadits tersebut shohih dan telah di-shohih-kan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi, sedangkan at-Tirmidzy dan Albani menghasankannya)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anas bin Malik mengatakan, Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ada surat dari Alqur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela ‘temannya’ sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“<b>. (HR. Thobaroni dalam Mu’jamul Ausath, dan dihasankan oleh Albani dalam Shohihul Jami’)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Dihindarkan dari siksa kubur dan siksa neraka</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keutamaan kedua yang dapat diperoleh dari membaca surat Al Mulk adalah dijauhkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang pedih. Dari Abdulloh bin Mas’ud mengatakan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Barangsiapa membaca surat Tabarokalladi bi yadihil mulk setiap malam, maka Alloh azza wajall menghindarkannya dari adzab kubur, dan dahulu kami (para sahabat) di saat Rosululloh-shollallohu alaihi wasallam- (masih hidup) menamainya “al-Mani’ah” (penghindar/penghalang). Sungguh surat tersebut ada dalam Kitabulloh, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan” <b>(HR. Nasa’i dengan redaksinya, diriwayatkan pula oleh al-Hakim dan ia mengatakan: sanadnya shohih, dan dihasankan oleh Albani)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melihat keterangan hadits-tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa memperbanyak membaca Surat Al mulk dapat menghindarkan seseorang dari siksa kubur dan siksa neraka.</div>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>3. Menjauhkan diri dari maksiat</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam surat Al Mulk disebutkan bahwa orang yang taat pada Allah adalah orang yang tetap taap meskipun tidak ada yang melihat sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut Ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah” ( QS Al Mulk : 12 )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada intinya orang yang berima itu taat pada Allah meskipun di kesunyian dan takut berbuat maksiyat kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh As Sa’dirahimahullah</div>
<i><br /></i>
<i>“Mereka takut pada Allah dalam setiap keadaan sampai-sampai pada keadaan yang tidak ada yang mengetahui amalan mereka kecuali Allah. Mereka tidak melakukan maksiat dalam kesunyian. Mereka pun tidak mengurangi ketaatan mereka ketika itu.”</i><br />
<br />
Adapun riwayat yang harus membaca sebelum tidur adalah riwayat yang lemah.<br />
<br />
Semoga dengan pemaparan yang sedikit ini bisa menambah ghiroh kita di dalam menjalankan ibadah kita kepada alloh subhanahu wata'alaa. Semoga Alloh senantiasa memberi kita Taufik-Nya. Barokallohufiikum.<br />
<br /></div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-17920310902067573602017-11-16T16:11:00.001+07:002017-11-16T16:11:29.032+07:00Do'a agar diberikan keturunan yang sholeh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRyxTYQAlBUv-qCnlI9TNsG7H0DPhCCagoRWAH9-UYqtj6FZ18_agIT3hHNAYhkePJ8uSoBIFHk15osXTGLH-iC0iUrwX_idUX8QLbqp4qrZDDfPax0q9Mim0_ZLK5iT5YUgZNioyljc8/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRyxTYQAlBUv-qCnlI9TNsG7H0DPhCCagoRWAH9-UYqtj6FZ18_agIT3hHNAYhkePJ8uSoBIFHk15osXTGLH-iC0iUrwX_idUX8QLbqp4qrZDDfPax0q9Mim0_ZLK5iT5YUgZNioyljc8/s640/2.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Do'a agar diberikan keturunan yang sholeh - </b>Setiap orang tua pasti sangat berharap mempunyai anak-anak yang sholeh. Karena dengan perantara anak sholeh yang tentunya mengerti agama, pasti akan mendoakan orang tuanya ketika orangtuanya sudah meninggal. Seperti disebutkan di dalam hadits shahih dari<i> Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu </i>bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya”.<b> [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentunya untuk mendapatkan anak sholeh disamping kita memberi pendidikan agama dengan baik dan benar sesuai Al Qur'an dan Sunnah, kita juga harus rutin dan istiqomah selalu mendo'akan anak-anak kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa do'a yang terdapat di dalam al Qur'an dengan tujuan meminta agar diberikan keturunan yang sholeh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-size: large;"><b>1. QS. Al Anbiya : 89</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="ayah language_1 images" dir="rtl" id="verse_2572_language_1" style="background: 0px 0px rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #333333; direction: rtl; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<img alt="21:89" src="http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/21_89.png" original="http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/21_89.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" /></div>
<div class="ayah language_24 text" id="verse_2572_language_24" style="background: 0px 0px rgb(255, 255, 255); border: 0px; line-height: 24px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<div style="background: 0px 0px; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; font-size: 16px; line-height: 18px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br style="outline: 0px; transition: all 0.3s ease;" /></div>
<div style="color: #333333; font-family: georgia; font-size: 18px;">
<span id="verse_2572_language_24_content" style="background: 0px 0px; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"></span><br style="outline: 0px; transition: all 0.3s ease;" /></div>
<div style="background: 0px 0px; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: "georgia";">Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.</span></div>
<div style="background: 0px 0px; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; font-size: 18px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</div>
<br />
<span style="font-size: large;"><b>2. QS. Ash Shaaffaat 100</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<br />
<div class="separator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0eZlNhey2nYSSV5C2BrC55m-G7MVSuWRZfEsp8gKOVGHZ3WH9ZuINod96v-OyNI-wRIBFg4KOh12c-9MMiTDVfSJswPmMDZwKNQzUTAJK-_kPJmG-YCVKX0a5hskbh9MvBI6sd_ga0Y/s1600/37_100.png" imageanchor="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; float: none !important; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><img alt="Surat Ash Shaffat Ayat 100" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0eZlNhey2nYSSV5C2BrC55m-G7MVSuWRZfEsp8gKOVGHZ3WH9ZuINod96v-OyNI-wRIBFg4KOh12c-9MMiTDVfSJswPmMDZwKNQzUTAJK-_kPJmG-YCVKX0a5hskbh9MvBI6sd_ga0Y/s1600/37_100.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0eZlNhey2nYSSV5C2BrC55m-G7MVSuWRZfEsp8gKOVGHZ3WH9ZuINod96v-OyNI-wRIBFg4KOh12c-9MMiTDVfSJswPmMDZwKNQzUTAJK-_kPJmG-YCVKX0a5hskbh9MvBI6sd_ga0Y/s1600/37_100.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></span></div>
<span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; color: #333333; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.3s ease;" /></span><span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; color: #333333; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><br style="outline: 0px; transition: all 0.3s ease;" /></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.</span></div>
<div>
<span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><br /></span></div>
<br />
<span style="font-size: large;"><b>3. QS. Ali 'Imran 38</b></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<br />
<div class="separator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="background-position: 0px 0px; border: 0px; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-AAkQtJ5c_Sw/VMmnu-8MpGI/AAAAAAAABBw/vICh0oBGDvI/s1600/3_38.png" imageanchor="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: left; color: #999999; float: left; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><img alt="Surat Ali Imran Ayat 38" border="0" height="120" original="http://2.bp.blogspot.com/-AAkQtJ5c_Sw/VMmnu-8MpGI/AAAAAAAABBw/vICh0oBGDvI/s1600/3_38.png" src="https://2.bp.blogspot.com/-AAkQtJ5c_Sw/VMmnu-8MpGI/AAAAAAAABBw/vICh0oBGDvI/s1600/3_38.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" width="640" /></a></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".</div>
<span style="font-size: large;"></span>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>4. QS. Al Furqan 74</b></span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: georgia, "times new roman", serif; outline: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTUFFNenHLpwBcj8vcmyhiJk8Rq03eGnESiIJWvRjAXAgugW95NDBZGIdgqZWqMbg8holwh1teemzfn79xjbiFwFiQNt9nJH2_1PrxZehCgdntevd-Y_K5WLbjaKpux0b6bL8HAt5FV40/s1600/25_74.png" imageanchor="1" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; float: none !important; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;"><img alt="Al Furqan ayat 74" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTUFFNenHLpwBcj8vcmyhiJk8Rq03eGnESiIJWvRjAXAgugW95NDBZGIdgqZWqMbg8holwh1teemzfn79xjbiFwFiQNt9nJH2_1PrxZehCgdntevd-Y_K5WLbjaKpux0b6bL8HAt5FV40/s1600/25_74.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTUFFNenHLpwBcj8vcmyhiJk8Rq03eGnESiIJWvRjAXAgugW95NDBZGIdgqZWqMbg8holwh1teemzfn79xjbiFwFiQNt9nJH2_1PrxZehCgdntevd-Y_K5WLbjaKpux0b6bL8HAt5FV40/s1600/25_74.png" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia;"><br /></span></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: 0px 0px; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<span style="font-family: Georgia;">Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.</span></div>
<br />
<br />
Semoga dengan kita mengamalkan do'a-do'a diatas, sehingga Alloh subhanahu wata'ala memberikan kepada kita anugerah berupa anak yang sholeh atau sholehah. Barokallohufiikum</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-41203901764551293742017-11-16T14:57:00.001+07:002017-11-16T21:32:09.027+07:00Do'a agar ditambahkan ilmu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHIQYmbl_HM1eg9uyn0EWve4tZqlOG-NX5gxt2z7M6EP9Jd-Ylkle6NmAExCb4MneZwhi3ADRbO6TG4u_lR3FrcWK-WyVoXxZ-3gi8-icR8Vs1K9JRtZa7sVteesn-8QnfcE7scb-DYUY/s1600/LAFADZ20.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHIQYmbl_HM1eg9uyn0EWve4tZqlOG-NX5gxt2z7M6EP9Jd-Ylkle6NmAExCb4MneZwhi3ADRbO6TG4u_lR3FrcWK-WyVoXxZ-3gi8-icR8Vs1K9JRtZa7sVteesn-8QnfcE7scb-DYUY/s640/LAFADZ20.JPG" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<b>Do'a agar ditambahkan ilmu -</b> Ilmu adalah sesuatu yang alloh berikan kepada seorang hamba. Yang dengan ilmu itu seorang hamba akan memperoleh banyak faedah. Dan dengan ilmu Alloh akan menaikan derajat seorang hamba. </div>
<br />
Allah subhanahu wata'alaa berfirman:<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُۥۖ وَقُل <u><b style="background-color: white;"><span style="color: red;">رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا</span></b></u></span></div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
"Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: <i><span style="color: red;"><u><b>"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.</b></u></span>"</i> <b>(QS. Thaahaa : 114)</b></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah sekelumit yang bisa saya sampaikan. Intinya marilah kita memperbanyak do'a kepada Allah subhanahu wata'alaa agar Allah selalu menambahkan ilmu kepada kita. Dan semoga dengan ilmu yang kita dapatkan, ilmu itu bisa kita manfaatkan atau amalkan hanya semata-mata mengharapkan ridho Alloh subhanahu wata'laa. Barokallohu fiikum.</div>
<br /></div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-21969396453037317782017-11-16T14:48:00.001+07:002017-11-16T14:48:48.242+07:00Do'a Untuk Pemerintah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbyBpFUD5n7QYh8bZyqjTtRAtDIgMbqDrDbx1DTGtVMAFF5HtHWc5ZN87yKLUGxiC3pv9Yt_lkuLYlRSIh6i6gXuowAFKQfDQNsppyxZyw6Z26wPY6izx3dKuhhBh_Pnj29bqll1IN6c/s1600/2000-02-05-18253A00253A59_hopkins_dorm_sunset_seq_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="216" data-original-width="288" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGbyBpFUD5n7QYh8bZyqjTtRAtDIgMbqDrDbx1DTGtVMAFF5HtHWc5ZN87yKLUGxiC3pv9Yt_lkuLYlRSIh6i6gXuowAFKQfDQNsppyxZyw6Z26wPY6izx3dKuhhBh_Pnj29bqll1IN6c/s1600/2000-02-05-18253A00253A59_hopkins_dorm_sunset_seq_1.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Do'a Untuk Pemerintah - </b>Banyak di zaman sekarang yang terjadi baik itu secara langsung atau di media sosial tersebar caci maki dan doa-doa jelek kepada pemerintah kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sedikit masalah, langsung di demo langsung di buka aibnya di khalayak ramai. Padahal para 'ulama mengajarkan kita agar supaya kita mendoakan pemerintah. Berikut nukilan dari para 'ulama tentang mendoakan pemerintah.</div>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Al-Imam al-Barbahari rahimahumallah berkata, “Apabila engkau melihat ada orang yang mendoakan kebaikan untuk penguasa, ketahuilah dia seorang Ahlus Sunnah, insya Allah.”</blockquote>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Al-Imam Fudhail bin Iyadh rahimahumallah berkata, “Sekiranya aku mempunyai doa (yang terkabul), aku tidak akan mengarahkannya kecuali untuk penguasa.”<br />Seseorang bertanya, “Hai Abu Ali (Fudhail), jelaskan maksud kalimat ini kepada kami semua.”</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Al-Imam Fudhail rahimahumallah menjawab, “Jika aku arahkan pada diriku, kebaikannya tidak akan kembali kecuali kepada diriku. Akan tetapi, jika aku arahkan kepada penguasa, penguasa itu akan menjadi baik sehingga baiklah keadaan rakyat dan negara.”</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, kita diperintah mendoakan waliyyul amri dengan kebaikan serta dilarang mencemooh atau memberontaknya walaupun penguasa itu zalim dan jahat. Sebab, kezaliman dan kejahatannya kembali kepada dirinya sendiri, sedangkan kebaikannya selain kembali kepada dirinya juga untuk seluruh muslimin.” (Syarhu Sunnah) Di dalam kitab I’tiqad Ahlus Sunnah,al-Imam al-Isma’ili rahimahumallah mengemukakan bahwa mereka, Ahlus Sunnah, memandang harusnya mendoakan kebaikan bagi penguasa dan mendorongnya berbuat adil. Ahlus Sunnah tidak memandang bolehnya memberontak dengan pedang/ senjata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam ath-Thahawi rahimahumallah </i>mengatakan, “Kami, Ahlus Sunnah, mendoakan kebaikan dan keselamatan untuk waliyyul amri.” <b>(al-Aqidah ath- Thahawiyyah)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Asy-Syaikh al-Allamah Shalih al- Fauzan</i> menambahkan catatan penting atas apa yang telah dikemukakan al-Imam ath-Thahawi rahimahumallah di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berkata, “<b>Kami, Ahlus Sunnah, senantiasa berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala agar Allah Subhanahu wata’ala mengembalikan waliyyul amri kepada kebenaran dan meluruskan kesalahan yang ada pada mereka. Kami mendoakan kebaikan untuk mereka.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebab, kebaikannya adalah kebaikan untuk kaum muslimin dan petunjuknya adalah petunjuk bagi kaum muslimin. Kemanfaatan yang ditimbulkannya pun akan meluas dan dirasakan oleh semua pihak. Ketika Anda berdoa kebaikan untuk mereka, secara otomatis berdoa untuk kebaikan kaum muslimin.” <b>(Ta’liq ala ath-Thahawiyyah)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Samahatul Allamah Ibnu Baz rahimahumallah</i> berkata, “Sebagai bentuk tuntutan dari bai’at (janji setia) adalah menyampaikan nasihat kepada waliyyul amri. Salah satu bentuk nasihat itu ialah mendoakan waliyyul amri agar mendapatkan taufik, hidayah, dan kebaikan dalam hal niat dan amal, serta diberi pendamping yang baik.” (ad-Dur al-Mantsur)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Menggunjing & Membicarakan Kejelekan Waliyyul amri, Ciri Ahlul Bid’ah</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al – Imam Ibnul Jauzi rahimahumallah</i> menyebutkan dalam kitab Adab <i>Al- Hasan al-Bashri, al-Hasan Basri rahimahumallah</i> mendengar seseorang membicarakan kejelekan pemerintah lantas mengajak melakukan pemberontakan kepada al- Hajjaj (seorang penguasa yang zalim).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam al-Hasan Bashri rahimahumallah</i> berkata, “Jangan engkau lakukan itu, semoga Allah Subhanahu wata’ala merahmatimu. Sesungguhnya kalian diberi pemimpin itu dari kalangan kalian sendiri. Kami khawatir, jika al-Hajjaj lepas dari kursi kepemimpinannya atau mati, yang menggantikannya justru dari bangsa kera dan babi (Yahudi dan Nasrani).”</div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Allamah al-Fauzan hafizhahullah menegaskan, “Tidak boleh menjelekjelekkan atau menggunjing waliyyul amri. Sebab, hal ini berarti pemberontakan secara maknawi layaknya pemberontakan menggunakan pedang. Yang wajib adalah mendoakannya agar mendapatkan</div>
<div style="text-align: justify;">
kebaikan dan petunjuk.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah. Apabila Anda mendapati ada orang yang menjelek-jelekkan dan menggunjing waliyyul amri, ketahuilah bahwa orang itu sesat akidahnya dan tidak berada di atas manhaj salaf. Sebagian orang menganggap membicarakan kejelekan dan memberontak kepada waliyyul amri adalah bentuk kecemburuan dan benci karena Allah Subhanahu wata’ala. Akan tetapi, hal itu sebenarnya adalah kecemburuan dan kebencian yang tidak pada tempatnya. Sebab, jika pemberontakan itu berhasil menggulingkan waliyyul amri, terjadilah berbagai kerusakan.” <b>(Ta’liq ala ath- Thahawiyyah)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a’lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-61090211563771578552017-11-16T14:30:00.001+07:002017-11-16T14:38:20.628+07:00Do'a agar Tergolong orang-orang beriman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Do'a agar Tergolong orang-orang beriman - </b>Pembahasan seputar iman adalah sangat penting, sebab iman menjadi satu istilah yang syar’i dan agung di dalam syariat. Secara bahasa iman berarti pembenaran (tashdiq) yang pasti dan tidak terkandung keraguan di dalamnya. Pembenaran yang dimaksud dari iman ini meliputi dua perkara, yaitu membenarkan segala berita, perintah, dan larangan, serta melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan- larangan-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun secara istilah, Ahlus Sunnah wal Jamaah berpemahaman bahwa iman adalah ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan amalan dengan anggota badan. Sebagian mereka ada pula yang mendefinisikan iman dengan ‘ucapan dan amalan’ atau ‘ucapan, amalan, dan niat’ namun semua pengertian tentang iman ini tidaklah saling bertentangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ibnu Taimiyyah rahimahullahu</i> berkata: “Mereka (para salaf dan imam-imam As-Sunnah) terkadang mengatakan bahwa iman adalah ‘ucapan dan amalan’ atau iman adalah ‘ucapan, amalan, dan niat’, terkadang juga mengatakan bahwa iman adalah ‘ucapan, amalan, niat, dan mengikuti As-Sunnah’, tapi adakalanya mengatakan bahwa iman itu ‘ucapan dengan lisan, keyakinan dengan hati, dan amalan dengan anggota badan’, dan semua makna iman di atas adalah benar adanya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau melanjutkan: “Sesungguhnya yang mengatakan bahwa iman adalah ‘ucapan dan amalan’, maka yang dimaksud adalah ucapan hati dan lisan kemudian amalan hati dan anggota badan. Adapun yang menambahnya dengan kata ‘i’tiqad (keyakinan)’ adalah karena memandang bahwa ucapan itu tidak dapat dipahami darinya kecuali ucapan zhahir (lisan) atau khawatir akan dipahami seperti itu, maka ditambahlah kata i’tiqad dalam hati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara yang menyatakan iman sebagai ‘ucapan, amalan, dan niat’, dikarenakan suatu amalan tidaklah dapat dikatakan sebagai amalan kecuali dengan adanya niat. Karena itu ditambahlah kata niat padanya. Kemudian yang menambahkan kata ‘mengikuti As-Sunnah’ ke dalam makna iman, karena hal tersebut tidaklah dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dengan mengikuti As-Sunnah.” <b>(Kitabul Iman hal. 162-163)</b></div>
<b><br /></b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Iman Bertambah dan Berkurang</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemahaman tentang iman bertambah dan berkurang adalah pemahaman Ahlus Sunnah Wal Jamaah secara utuh. Bahkan Al-Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullahu menegaskan bahwa ahli hadits dan fiqih telah sepakat menetapkan bahwa iman adalah ucapan dan amalan, tidak ada amalan kecuali dengan niat, dan bahwa iman itu bertambah dan berkurang. <b>(At-Tamhid 9/238, melalui nukilan dari Taisirul Wushul Syarh Tsalatsatil Ushul hal. 77)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Imam Al-Barbahari rahimahullahu dalam Syarhus Sunnah (hal. 132) mengatakan: “Barangsiapa berkata bahwa iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dan berkurang, maka ia telah terbebas dari keyakinan irja` (Murji`ah) secara menyeluruh.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalil-dalil yang menerangkan bertambah dan berkurangnya iman sangatlah banyak baik dari Al-Qur`an, As-Sunnah, ataupun ucapan para salaf. </div>
<b></b>
<b><br /></b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu hendaklah kita meminta kepada Alloh agar supaya kita digolongkan oleh Alloh termasuk orang-orang yang beriman. Adapun do'a yang hendaknya dipanjatkan seperti terdapat dalam Al Qur'an antara lain:</div>
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<br />
<div class="separator" style="background: 0px 0px white; border: 0px; clear: both; color: #333333; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNmWAMFMH9mJdYllGH_y9aFpYFNtIj2B99bn2ClTK-9AegZJjWmBTL5cUNpSINSKH6y-m2PnU7e96-fThXqW1LWqyDZyigR4f26c7wR73jhVTzInybp584FSGRLCQY4foWqqk36JscdG4/s1600/26_83.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; float: none !important; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Asy Syu'ara ayat 83" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNmWAMFMH9mJdYllGH_y9aFpYFNtIj2B99bn2ClTK-9AegZJjWmBTL5cUNpSINSKH6y-m2PnU7e96-fThXqW1LWqyDZyigR4f26c7wR73jhVTzInybp584FSGRLCQY4foWqqk36JscdG4/s1600/26_83.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNmWAMFMH9mJdYllGH_y9aFpYFNtIj2B99bn2ClTK-9AegZJjWmBTL5cUNpSINSKH6y-m2PnU7e96-fThXqW1LWqyDZyigR4f26c7wR73jhVTzInybp584FSGRLCQY4foWqqk36JscdG4/s1600/26_83.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1315433615764406576" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Asy Syu'ara ayat 84" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpOXXaLlMVEF791zdjQdz76IqWaPQyf2xvXMlEaiD34ic-kBK45khBq0HNOXZaKNCBMVhWC3zbO9SEzOEpjLFMUAM4wo6e6YMb473ik9ZCYph_IPVZKrAYkPUbpmZUHKGgeUQFMXQWcQ/s1600/26_84.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpOXXaLlMVEF791zdjQdz76IqWaPQyf2xvXMlEaiD34ic-kBK45khBq0HNOXZaKNCBMVhWC3zbO9SEzOEpjLFMUAM4wo6e6YMb473ik9ZCYph_IPVZKrAYkPUbpmZUHKGgeUQFMXQWcQ/s1600/26_84.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvI1YwjBZcxpGpasql808lrnpN4qFe3A6zpvvsrQJR4HCMJi9SiOVK-XjBeGAQEpby4vO4yQa1qHNaFvYSFWlBiwO2UTuydGfWrw1ukcj7WiMl-xfgozM_QB85k6NJ-3nZsYwAcxUwaS4/s1600/26_85.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Asy Syu'ara ayat 85" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvI1YwjBZcxpGpasql808lrnpN4qFe3A6zpvvsrQJR4HCMJi9SiOVK-XjBeGAQEpby4vO4yQa1qHNaFvYSFWlBiwO2UTuydGfWrw1ukcj7WiMl-xfgozM_QB85k6NJ-3nZsYwAcxUwaS4/s1600/26_85.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvI1YwjBZcxpGpasql808lrnpN4qFe3A6zpvvsrQJR4HCMJi9SiOVK-XjBeGAQEpby4vO4yQa1qHNaFvYSFWlBiwO2UTuydGfWrw1ukcj7WiMl-xfgozM_QB85k6NJ-3nZsYwAcxUwaS4/s1600/26_85.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9df9mhfnJjMnb6rqZm78aMJqC6YXi6PpNdtHZZy7w2FFGC1kXFXHKCaHuksLaoXNdUSPm7Uuuw_O58ZUHPiVaDIgItWSxHdg0R-UdyDuGsL02-SH8e5gLoSt22y0XzSNQCj8RnSNbb2o/s1600/26_86.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Asy Syu'ara ayat 86" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9df9mhfnJjMnb6rqZm78aMJqC6YXi6PpNdtHZZy7w2FFGC1kXFXHKCaHuksLaoXNdUSPm7Uuuw_O58ZUHPiVaDIgItWSxHdg0R-UdyDuGsL02-SH8e5gLoSt22y0XzSNQCj8RnSNbb2o/s1600/26_86.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9df9mhfnJjMnb6rqZm78aMJqC6YXi6PpNdtHZZy7w2FFGC1kXFXHKCaHuksLaoXNdUSPm7Uuuw_O58ZUHPiVaDIgItWSxHdg0R-UdyDuGsL02-SH8e5gLoSt22y0XzSNQCj8RnSNbb2o/s1600/26_86.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOwq9dPbrazz5K-aZ5GspXIe1GEQaTM32sr2KGFTGV0Ee8UnjiXYqX-Y0FogOs9t0lbLov-CWBFEmPtHgwCZo7tK13uBviRmGeYs8Bswb9Fx_NVeaWPTrDBwMiC8ZRkNeldTbAmLMoqTA/s1600/26_87.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: none !important; color: #999999; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Asy Syu'ara ayat 87" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOwq9dPbrazz5K-aZ5GspXIe1GEQaTM32sr2KGFTGV0Ee8UnjiXYqX-Y0FogOs9t0lbLov-CWBFEmPtHgwCZo7tK13uBviRmGeYs8Bswb9Fx_NVeaWPTrDBwMiC8ZRkNeldTbAmLMoqTA/s1600/26_87.png" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOwq9dPbrazz5K-aZ5GspXIe1GEQaTM32sr2KGFTGV0Ee8UnjiXYqX-Y0FogOs9t0lbLov-CWBFEmPtHgwCZo7tK13uBviRmGeYs8Bswb9Fx_NVeaWPTrDBwMiC8ZRkNeldTbAmLMoqTA/s1600/26_87.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" /></a></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
(Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.... <b>(Qs asy syu'aro 83-87 )</b><br />
<div style="color: #333333;">
<br /></div>
</div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; color: #333333; font-family: georgia; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<b style="background-color: transparent; text-align: left;"><br /></b></div>
<div style="background: 0px 0px white; border: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: both; color: #333333; font-family: georgia; font-size: 16px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: center; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-jGz8mwv43bM/VMxCq0oo1LI/AAAAAAAAB4g/XSHa6VODc44/s1600/5_83.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: left; color: #999999; float: left; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><img alt="Surat Al-Maidah Ayat 83" border="0" height="122" original="http://2.bp.blogspot.com/-jGz8mwv43bM/VMxCq0oo1LI/AAAAAAAAB4g/XSHa6VODc44/s1600/5_83.png" src="https://2.bp.blogspot.com/-jGz8mwv43bM/VMxCq0oo1LI/AAAAAAAAB4g/XSHa6VODc44/s1600/5_83.png" style="background: 0px 0px; border: 0px solid rgb(195, 178, 20); display: inline; height: auto; max-width: 95%; outline: 0px; padding: 4px; position: relative; transition: all 0.4s ease-in-out; vertical-align: baseline;" title="" width="640" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-jGz8mwv43bM/VMxCq0oo1LI/AAAAAAAAB4g/XSHa6VODc44/s1600/5_83.png" imageanchor="1" style="background: 0px 0px; border: 0px; clear: left; color: #999999; float: left; margin-left: 0px !important; margin-right: 0px !important; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease; vertical-align: baseline;" target="_top"><br /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: georgia;">
<span style="background-color: transparent; text-align: left;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: georgia;">Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.).<b>(QS. Al Maidah 83)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: georgia;"><br /></span></div>
<span style="color: #333333; font-family: georgia;">Mungkin masih banyak do'a-do'a lain, intinya adalah banyak-banyak kita berdoa kepada alloh, agar kita menjadi yang Tergolong orang-orang beriman. Barokallohu fiikum.</span></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-59323293747921388572017-10-27T15:38:00.000+07:002017-10-27T15:38:31.807+07:00Do'a mohon ketetapan bagi diri dan keluarga dalam mendirikan sholat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Do'a mohon ketetapan bagi diri dan keluarga dalam mendirikan sholat - </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgUwj06u1ERtMrfiI77Fm3MZWxeNjX9OOZRkTHXcG7AiWtLKbhyphenhyphen9Laol-g9CA3LzialTizdukNLkrPYDkN8BTY5zowArTDdsHAKD7KtTLwSwbXBOkMU898O_AC1UwyBa9Pp_FBy7RqN0/s1600/ibrahim+40.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="111" data-original-width="675" height="104" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgUwj06u1ERtMrfiI77Fm3MZWxeNjX9OOZRkTHXcG7AiWtLKbhyphenhyphen9Laol-g9CA3LzialTizdukNLkrPYDkN8BTY5zowArTDdsHAKD7KtTLwSwbXBOkMU898O_AC1UwyBa9Pp_FBy7RqN0/s640/ibrahim+40.png" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya : Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
qs.ibrahim 40</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-21384309276426134072017-10-27T09:17:00.002+07:002017-10-27T09:17:58.794+07:00Do'a Agar Diberikan Akhlak Yang Baik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv4M0V6U3VIc4GAj1yPfEIYoIpzSofxnKKGWeTGifQvLMvamX1D4GmZVUNrkuQkapxzBEnOPuDEeyFYV8go_gsWob6vV9L20qFfLrk4s5aPqIzw4yuRKm1vzYRZ3wBewMdZPAmDshdqrM/s1600/arti-mimpi-bercermin-muka-jelek.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="251" data-original-width="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv4M0V6U3VIc4GAj1yPfEIYoIpzSofxnKKGWeTGifQvLMvamX1D4GmZVUNrkuQkapxzBEnOPuDEeyFYV8go_gsWob6vV9L20qFfLrk4s5aPqIzw4yuRKm1vzYRZ3wBewMdZPAmDshdqrM/s1600/arti-mimpi-bercermin-muka-jelek.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Do'a Agar Diberikan Akhlak Yang Baik - </b>Sebagai seorang muslim akhlak adalah hal yang sangat utama. Terkadang kita menemui orang yang secara keilmuan bisa dikatakan mumpuni tetapi secara akhlak terkadang kurang baik. Ilmu tidak akan sempurna tanpa amal dan akhlak yang baik. Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b>Contoh Akhlak yang Baik :</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Diantara beberapa akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslim adalah kesopanan, sabar, jujur, derwaman, rendah hati, tutur kata yang lembut dan santun, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana,tawakal dan lain sebagainya. Seseorang yang mmeiliki akhlak terpuji biasanya akan selalu menjaga sikap dan tutur katanya kepada orang lain dan merasa bahwa dirinya diawasi oleh Allah.</div>
<br />
<b>Contoh Akhlak yang Buruk :</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Akhlak tercela adalah akhlak yang harus dijauhi oleh muslim karena dapat mendatangkan mudharat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Contoh akhlak tercela diantaranya adalah dusta (baca bahaya berbohong dan hukumnya dalam islam), iri, dengki, ujub, fitnah, sombong, bakhil, tamak, takabur, hasad, aniaya, ghibah, riya dan sebagainya. Akhlak yang tercela sangat dibenci oleh Allah dan tidak jarang orang yang memilikinya juga tidak disukai oleh masyarakat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada salah satu do'a yang diajarkan oleh Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wassalam agar supaya Alloh memperbaiki Akhlaknya. Doanya sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">Allohumma Ahsanta Kholqii Fa Akhsin Khuluqii</span></blockquote>
<br />
Artinya : Ya Alloh sebagaimana engkau telah menciptakanku dengan baik, maka perbaikilah akhlak ku (HR. Ahmad di shahihkan oleh syekh albani. )<br />
<br />
Kapan doa ini dibaca ? Do'a ini adalah salah satu <b>do'a yang dibaca ketika kita bercermin</b>. Seandainya di baca ketika kita memanjatkan doa di waktu-waktu mustajab juga diperbolehkan.</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-10735542176068377622017-10-26T19:19:00.001+07:002017-10-26T19:19:06.264+07:00Hukum Mengucapkan Dewi Fortuna<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW0bYTb4jcE2AYmA13W4MZlZv5A51yfI1raevgoaTXlVhHF-GwTVkvCAxR8a5F3TdLrv9IlqfOxQXPVzkBCO71cZVNdRDnkrAX35YYmHfA6vTxU8KqybQMsPl6-MMsssq768kxs-S6O2Y/s1600/sepak-bola.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="373" data-original-width="673" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW0bYTb4jcE2AYmA13W4MZlZv5A51yfI1raevgoaTXlVhHF-GwTVkvCAxR8a5F3TdLrv9IlqfOxQXPVzkBCO71cZVNdRDnkrAX35YYmHfA6vTxU8KqybQMsPl6-MMsssq768kxs-S6O2Y/s640/sepak-bola.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-weight: bold;">Dewi Fortuna - </b>Kata-kata ini mungkin sudah tidak asing di telinga kaum muslimin. Ya suatu kata-kata yang biasa digunakan oleh presenter sepak bola ketika suatu tim menang melawan tim lainnya atau sebaliknya. Kata-kata yang begitu enteng, tetapi sangat besar maknanya. Apa maknanya? maknanya menurut para presenter adalah yang bisa kita pahami adalah dengan <b>Dewi Fortuna</b>, suatu tim sepak bola bisa mengalami kekalahan atau kemenangan.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kenapa bisa berkesimpulan seperti itu? jawabannya karena mereka selalu mengucapkan contoh :"<i>Dewi fortuna belum berpihak</i>", "<i>Digagalkan oleh dewi fortuna </i>", "<i>Dewi </i><i>fortuna</i><i> memihak pada tim ini</i>", "<i>Dewi fortuna memenangkannya</i>", dan masih banyak kata-kata yang semisal dengan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana pandangan islam terhadap kata-kata yang "enteng" ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
Kata-kata yang enteng ini sangat berkaitan dengan kesyirikan. Dimana syiriknya?<br />
<br />
Menganggap "Dewi Fortuna" yang menentukan hasil dari sepak bola baik itu kalah, menang, mencetak gol, gagal mencetak gol atau yang semisal dengan itu. Ini menurut para 'ulama terjatuh pada kesyirikan. Lebih tepatnya dia terjatuh pada syirik yang berkaitan dengan <b>hak Rububiyah</b> (seperti mencipta, mengatur alam, menguasainya, mengabulkan do’a dan lain-lain.) Berarti hal ini sangat mengerikan. </div>
<br />
Maka dari itu berhati-hatilah dalam kita mengucapkan sesuatu, apalagi sesuatu itu berkaitan dengan syirik atau tauhid ini. Karena dosa syirik teramat besar.<br />
<br />
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." <b>(QS. Al-Zumar: 65)</b></div>
<br />
Tentang dalil tidak adanya ampunan untuk orang musyrik di akhirat ditunjukkan firman Allah Ta'ala,<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"> إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." <b>(QS. Al-Nisa': 48)</b></div>
<br />
Bagi yang biasa mengucapkan kata-kata tersebut hendaklah segera bertaubat kepada Alloh. Karena kalau kita mati dalam keadaan masih syirik maka tidak akan diampuni oleh alloh di akherat. Barokallohufiikum.<br />
<br /></div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-63751353275765683572017-10-24T15:07:00.001+07:002017-10-24T15:07:01.007+07:00Arti Sebuah Niat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioui4UoymYaHe9B4NCYXg1iZLFOuOzOOAR-OrTdFnFVSR0w1qkkLfowu1nbxki-9eke_TZBFr-_3oWf6zYAW-T7a0aj7WahtXh4qdskXAvhPtHpRtJOuuhGYQMloqhleeBu7N3B9PsX00/s1600/makkah.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Arti Sebuah Niat" border="0" data-original-height="567" data-original-width="758" height="478" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioui4UoymYaHe9B4NCYXg1iZLFOuOzOOAR-OrTdFnFVSR0w1qkkLfowu1nbxki-9eke_TZBFr-_3oWf6zYAW-T7a0aj7WahtXh4qdskXAvhPtHpRtJOuuhGYQMloqhleeBu7N3B9PsX00/s640/makkah.bmp" title="Arti Sebuah Niat" width="640" /></a></div>
<b><br /></b>
<b><span id="goog_1508783507"></span><span id="goog_1508783508"></span>Arti Sebuah Niat - </b>(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim) : Fungsi niat dalam ibadah sangatlah penting. Karena itu setiap muslim harus senantiasa memperbaiki niat dalam ibadahnya, yaitu ikhlas untuk Allah semata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
‘Umar ibnul Khaththab berkata: Aku mendengar Nabi bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Maka siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi maka hijrahnya itu kepada apa yang dia tujukan/niatkan.”</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits yang agung di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dalam beberapa tempat di kitab Shahih-nya <b>(hadits no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689, 6953) </b>dan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya (no. 1908).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata tentang hadits ini: “Yahya bin Sa’id Al-Anshari bersendirian dalam meriwayatkan hadits ini dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi, dari ‘Alqamah bin Waqqash Al-Laitsi, dari ‘Umar ibnul Khaththab. Dan tidak ada jalan lain yang shahih dari hadits ini kecuali jalan ini. Demikian yang dikatakan oleh ‘Ali ibnul Madini dan selainnya.” Al-Khaththabi berkata: “Aku tidak mengetahui adanya perselisihan di kalangan ahli hadits dalam hal ini, sementara hadits ini juga diriwayatkan dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri dan selainnya.” Dan dikatakan: Hadits ini diriwayatkan dari jalan yang banyak akan tetapi tidak ada satupun yang shahih dari jalan-jalan tersebut menurut para huffadz (para penghafal hadits).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian setelah Yahya bin Sa’id Al-Anshari banyak sekali perawi yang meriwayatkan darinya, sampai dikatakan: Telah meriwayatkan dari Yahya Al-Anshari lebih dari 200 perawi. Bahkan ada yang mengatakan jumlahnya mencapai 700 rawi, yang terkenal di antarany<i>a Malik, Ats-Tsauri, Al-Auza‘i, Ibnul Mubarak, Al-Laits bin Sa‘ad, Hammad bin Zaid, Syu‘bah, Ibnu ‘Uyainah dan selainnya.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ulama bersepakat menshahihkan hadits ini dan menerimanya dengan penerimaan yang baik dan mantap. Al-Imam Al-Bukhari membuka kitab Shahih-nya dengan hadits ini dan menempatkannya seperti khutbah/mukaddimah bagi kitab beliau, sebagai isyarat bahwasanya setiap amalan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan wajah Allah maka amalan itu batil, tidak akan diperoleh buah/hasilnya di dunia, terlebih lagi di akhirat. Karena itulah berkata<i> Abdurrahman bin Mahdi</i>: “Seandainya aku membuat bab-bab dalam sebuah kitab niscaya aku tempatkan pada setiap bab hadits Umar tentang amalan itu dengan niatnya.” Beliau juga mengatakan: “Siapa yang ingin menulis sebuah kitab maka hendaknya ia memulai dengan hadits .” <b>(Jam’iul ‘Ulum wal Hikam, karya Ibnu Rajab Al-Hambali, hal. 59-60. Muassasah Ar-Risalah, cet. ke-4, th. 1413 H/1993 M)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits ini selain diriwayatkan oleh <i>Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim</i>, juga diriwayatkan para imam yang lain. Dan komentar tentang hadits ini kami cukupkan dengan menukil ucapan Ibnu Rajab Al-Hambali di atas karena terdapatnya kifayah (kecukupan/memadai).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><u>Penjelasan Hadits</u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadits di atas kita pahami bahwasanya setiap orang akan memperoleh balasan dari amalan yang dilakukan sesuai dengan niatnya. Dalam hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah telah berkata: “Setiap amalan yang dilakukan seseorang baik berupa kebaikan ataupun kejelekan tergantung dengan niatnya. Apabila ia tujukan dengan perbuatan tersebut niatan/maksud yang baik maka ia mendapatkan kebaikan, sebaliknya bila maksudnya jelek maka ia mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” Beliau juga mengatakan: “Hadits ini mencakup di dalamnya seluruh amalan, yakni setiap amalan harus disertai niat. Dan niat ini yang membedakan antara orang yang beramal karena ingin mendapatkan ridha Allah dan pahala di negeri akhirat, dengan orang yang beramal karena ingin dunia, baik berupa harta, kemuliaan, pujian, sanjungan, pengagungan dan selainnya.” <b>(Makarimul Akhlaq, hal. 26 dan 27)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini kita bisa melihat arti pentingnya niat sebagai ruh amal, inti dan sendinya. Amal menjadi benar karena niat yang benar dan sebaliknya amal menjadi rusak karena niat yang rusak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dinukilkan dari sebagian salaf ucapan mereka yang bermakna: “Siapa yang senang untuk disempurnakan amalan yang dilakukannya maka hendaklah ia membaikkan niatnya. Karena Allah memberi pahala bagi seorang hamba apabila baik niatnya, sampaipun satu suapan yang dia berikan (akan diberi pahala).”<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ibnul Mubarak </i>berkata: “Berapa banyak amalan yang sedikit bisa menjadi besar karena niat dan berapa banyak amalan yang besar bisa bernilai kecil karena niatnya.”<b> (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hal. 71)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui, suatu perkara yang sifatnya mubah, pelakunya bisa diberi pahala karena niat yang baik. Seperti orang yang makan dan minum. Jika ia niatkan perbuatan tersebut dalam rangka membantunya untuk taat kepada Allah dan bisa menegakkan ibadah kepada-Nya, maka orang tersebut akan diberi pahala. <i>Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah </i>mengatakan: “Perkara mubah pada diri orang-orang yang khusus dari kalangan muqarrabin (mereka yang selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah) bisa berubah menjadi ketaatan dan qurubat (perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah) karena niat.” <b>(Madarijus Salikin 1/107)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim (7/92) ketika menjelaskan hadits:</div>
<div style="text-align: justify;">
“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian (menggauli istri) ada sedekah.”<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
beliau menyatakan: “Dalam hadits ini ada dalil yang menunjukkan bahwasanya perkara-perkara mubah bisa menjadi amalan ketaatan dengan niat yang baik. Jima’ (bersetubuh) dengan istri bisa bernilai ibadah apabila seseorang meniatkan untuk menunaikan hak istri dan bergaul dengan cara yang baik terhadapnya sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Atau ia bertujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, menjaga kehormatan diri atau istrinya, mencegah keduanya dari melihat perkara yang haram, berfikir kepada perkara haram atau berkeinginan melakukan perkara haram serta tujuan-tujuan tidak baik lainnya.”<b>(Syarh Shahih Muslim, 3/44)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><u>Meluruskan Niat</u></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang hamba harus terus berupaya memperbaiki niat dan meluruskannya agar apa yang dia lakukan berbuah kebaikan. Dan memperbaiki niat ini perlu mujahadah (kesungguh-sungguhan dengan mencurahkan segala daya upaya). Karena sulitnya meluruskan niat ini sampai-sampai Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Bagiku, tidak ada suatu perkara yang paling berat untuk aku obati daripada meluruskan niatku, karena niat pada diriku itu bisa berubah-ubah.” <b>(Hilyatul Auliya, 7/5 dan 62)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan niat itu harus ditujukan semata untuk Allah I, ikhlas karena mengharapkan wajah-Nya yang Mulia. Ibadah tanpa keikhlasan niat maka tertolak sebagaimana bila ibadah itu tidak mencocoki tuntunan Rasulullah . Allah berfirman tentang ikhlas dalam ibadah ini, yang artinya: “Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dalam keadaan mengikhlaskan agama bagi-Nya.” <b>(Al-Bayyinah: 5)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah </b>berkata dalam Majmu‘ Fatawa (10/49): “Mengikhlaskan agama untuk Allah I adalah pokok ajaran agama ini yang Allah tidak menerima selainnya. Dengan ajaran agama inilah Allah I mengutus rasul yang pertama sampai rasul yang terakhir, yang karenanya Allah I menurunkan seluruh kitab. Ikhlas dalam agama merupakan perkara yang disepakati oleh para imam ahlul iman. Dan ia merupakan inti dakwah para nabi dan poros Al-Qur’an.”<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang perlu diingat bahwasanya niat itu tempatnya di hati sehingga tidak boleh dilafadzkan dengan lisan. Bahkan termasuk perbuatan bid’ah bila niat itu dilafadzkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b><span style="font-size: large;">Pelajaran yang Dipetik dari Hadits Ini :</span></b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ol>
<li>Niat itu termasuk bagian dari iman karena niat termasuk amalan hati.</li>
<li>Wajib bagi seorang muslim mengetahui hukum suatu amalan sebelum ia melakukan amalan tersebut, apakah amalan itu disyariatkan atau tidak, apakah hukumnya wajib atau sunnah. Karena di dalam hadits ditunjukkan bahwasanya amalan itu bisa tertolak apabila luput darinya niatan yang disyariatkan.</li>
<li>Disyaratkannya niat dalam amalan-amalan ketaatan dan harus dita‘yin (ditentukan) yakni bila seseorang ingin shalat maka ia harus menentukan dalam niatnya shalat yang akan ia kerjakan, apakah shalat sunnah atau shalat wajib, dhuhur, atau ashar, dst. Bila ingin puasa maka ia harus menentukan apakah puasanya itu puasa sunnah, puasa qadha atau yang lainnya.</li>
<li>Amal tergantung dari niat, meliputi sah tidaknya, sempurna atau kurangnya, taat atau maksiat.</li>
<li>Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Namun perlu diingat, niat yang baik tidaklah merubah perkara mungkar (kejelekan) itu menjadi ma’ruf (kebaikan), dan tidak menjadikan yang bid’ah menjadi sunnah.</li>
<li>Wajibnya berhati-hati dari riya`, sum‘ah (beramal karena ingin didengar orang lain), dan tujuan dunia lainnya, karena perkara tersebut merusakkan ibadah kepada Allah.</li>
<li>Hijrah (berpindah) dari negeri kafir ke negeri Islam memiliki keutamaan yang besar dan merupakan ibadah bila diniatkan karena Allah dan Rasul-Nya.</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wallahu a‘lam bish-shawab.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
---------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: http://asysyariah.com/page/141/</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-29748156600424777632017-10-24T14:07:00.000+07:002017-10-24T14:07:53.586+07:00Najis, Mudah Dijumpai Jarang Dikenali<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwsamm0p5Q6DSJk6VSGyujywYv52uY1nmT_fSGOf0CwrA_5Ob3zr2OWzR-TfHZ5kmwYme7befdn2BZN3ZXa0pmynPQasuyCsLduBB2PoOA7hsWFup0wJT5X4zAMUmxXElBXdIYGxjUrs8/s1600/hujan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Madzi, Wadiy, Darah Haid dan Nifas" border="0" data-original-height="335" data-original-width="485" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwsamm0p5Q6DSJk6VSGyujywYv52uY1nmT_fSGOf0CwrA_5Ob3zr2OWzR-TfHZ5kmwYme7befdn2BZN3ZXa0pmynPQasuyCsLduBB2PoOA7hsWFup0wJT5X4zAMUmxXElBXdIYGxjUrs8/s1600/hujan.jpg" title="Madzi, Wadiy, Darah Haid dan Nifas" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
<b>Najis, Mudah Dijumpai Jarang Dikenali - </b>(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Ishaq Muslim) : Pengetahuan tentang najis sangat penting bagi seorang muslim karena berkaitan erat dengan ibadah. Jangan sampai karena ketidaktahuannya, benda yang sebenarnya hanya kotoran biasa dianggap najis dan sebaliknya menganggap remeh benda-benda yang dianggap najis oleh syariat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Najis merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan harus diperhatikan keberadaannya, khususnya oleh seorang muslim karena berkaitan dengan ibadahnya kepada Allah. Contoh yang paling mudah, ketika seseorang hendak menegakkan shalat, ia harus memperhatikan kesucian diri dan tempat shalatnya dari hadats maupun najis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sangat disayangkan, berapa banyak kaum muslimin yang belum mengetahui dengan benar masalah najis ini –walaupun sebenarnya permasalahan ini telah banyak dibahas oleh para ulama, baik dari sisi pengertian maupun penjelasan macam-macamnya secara rinci–. Terkadang sesuatu yang najis disangka sebagai sesuatu yang bukan najis. Di waktu lain, sesuatu yang sebetulnya tidak najis berusaha dihindari karena disangka najis. Keadaan ini adalah kenyataan pahit yang kita dapati dalam kehidupan kaum muslimin.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agama kita yang sempurna telah menjelaskan dengan lengkap dan rinci tentang najis ini. Para ulama telah menerangkan bahwa najis adalah kotoran yang wajib dijauhi oleh seorang muslim dan harus dibersihkan apabila mengenai sesuatu. Di antara macam-macam najis tersebut ada yang disepakati para ulama bahwa perkara itu adalah najis, dan ada pula yang diperselisihkan tentang kenajisannya, apakah hal itu termasuk sesuatu yang najis atau bukan. Untuk itu dengan izin Allah, kita akan mengupasnya satu per satu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini kami akan menjelaskan terlebih dahulu hal-hal yang disepakati oleh para ulama sebagai najis sepanjang pengetahuan kami dengan ilmu yang kami miliki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>1. Kotoran (tahi) dan kencing manusia</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Najisnya kotoran manusia diisyaratkan dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat yang mulia, <i>Abu Sa’id Al Khudri</i>. Beliau menceritakan bahwasanya Rasulullah pernah shalat bersama para shahabatnya dalam keadaan mengenakan sandal namun tiba-tiba beliau melepas sandalnya dan meletakkannya di sebelah kiri beliau dan perbuatan ini diikuti oleh para shahabat. Selesai shalat, beliau r mempertanyakan perbuatan para shahabatnya tersebut dan memberitahukan alasan melepas sandal yaitu dikarenakan Jibril mengabarkan bahwa di sandal beliau ada kotoran, dan beliau bersabda:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Apabila salah seorang dari kalian datang ke masjid, hendaklah dia membalikkan dan melihat sandalnya. Apabila ia melihat ada kotoran (tahi) padanya, hendaknya digosokkan ke tanah kemudian dipakai untuk shalat.” (<b>HR. Al-Imam Ahmad dan berkata Asy-Syaikh Muqbil tentang hadits ini dalam karya beliau Al-Jami’ush Shahih Mimma Laisa fish Shahihain juz 1, hal. 526: Ini adalah hadits shahih, rijalnya (para periwayatnya) adalah rijal Shahih Al-Bukhari)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Adapun najisnya kencing manusia dijelaskan dalam hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan di dalam Shahihain <i>(Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim) </i>tentang dua orang penghuni kubur yang diadzab. Dikatakan oleh Rasulullah :“Adapun salah satu dari keduanya tidak membersihkan dirinya dari kencingnya.”<b> (HR. Al-Bukhari no. 216, 218, 1361, 1378 dan Muslim no. 292)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah najisnya kotoran dan kencing manusia ini –banyak ataupun sedikit– disepakati oleh ulama. Adapun Abu Hanifah dalam masalah kencing beliau berpendapat, jika didapati kencing setitik jarum, maka ini tidak memudharatkan. Namun sebagaimana diterangkan di atas, kencing manusia –baik banyak ataupun sedikit– adalah najis, dengan dalil yang jelas dan terang, serta merupakan kesepakatan ulama sebagaimana disebutkan <i>Al-Imam An-Nawawi</i> dalam Syarh Shahih Muslim. Sedangkan apa yang berasal dari Abu Hanifah adalah pendapat yang tertolak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lain halnya dengan kencing anak kecil laki-laki yang masih menyusu dan belum makan makanan tambahan kecuali kurma untuk tahnik (tahnik adalah mengunyah sesuatu -dalam hal ini kurma- sampai lumat kemudian dimasukkan/digosok-gosokkan ke langit-langit mulut bayi yang baru lahir) dan madu untuk pengobatan. Kebanyakan para ibu mengatakan bahwa itu bukan najis sehingga mereka bermudah-mudah dalam hal ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun dalam hal ini ada perselisihan ulama, pendapat yang kuat menyatakan bahwa kencing anak laki-laki yang masih menyusu dan belum makan makanan tambahan itu najis, sebagaimana dinyatakan <i>Al-Imam An-Nawawi</i> dalam Syarah Muslim, namun najisnya ringan. Dalil keringanannya diisyaratkan dengan ringannya cara membersihkannya seperti dalam hadits Ummu Qais bintu Mihshan yang diriwayatkan oleh <b>Al-Imam Al-Bukhari (no. 223) dan Al-Imam Muslim (no. 287):</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ummu Qais bintu Mihshan Al-Asadiyyah membawa anaknya yang masih kecil dan belum makan makanan kepada Rasulullah , lalu Rasulullah mendudukkan anak itu di pangkuannya. Kemudian anak itu kencing di baju beliau. Maka Rasulullah meminta air dan mengguyurkannya ke bajunya (hingga air menggenangi bekas kencing tersebut) dan tidak mencucinya. (Dalam lafadz lain: lalu beliau menuangkan air ke atas bekas kencing tersebut)”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun najis tersebut ringan, namun masih tetap harus dibersihkan dengan mengguyurkan air pada tempat yang terkena sesuai dengan apa yang bisa kita lihat pada hadits di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun dalam masalah kotoran dan kencing hewan, masih diperselisihkan kalangan ulama. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa kotoran hewan –baik yang dimakan dagingnya maupun tidak– adalah najis, sebagaimana pendapat jumhur ulama dan Syafi’i. Sebagian yang lain berpendapat, yang najis hanya kotoran hewan yang tidak dimakan dagingnya. Sementara pendapat yang lain dari kalangan ulama dan – wallahu ta’ala a’lamu bish-shawab – ini adalah pendapat yang kuat, pada asalnya semua kotoran hewan suci, kecuali ada nash yang mengatakan najis, maka barulah dikatakan najis. Ini merupakan pendapat Ibnul Mundzir, dan dinukilkan <i>Al-Imam An-Nawawi</i> dalam Majmu’ Syarhil Muhadzdzab bahwa ini adalah perkataan Dawud Azh-Zhahiri, Ibrahim An-Nakha’i, dan Asy-Sya’bi. Pendapat ini juga didukung oleh Al-Imam Asy-Syaukani di dalam kitab-kitab beliau, di antaranya Nailul Authar dan Ad-Daraari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa tidak semua yang kotor pada wujudnya itu najis, kecuali ada nash yang menerangkan kenajisannya. Misalnya tahi cicak, tidak ada nash yang menunjukkan kenajisannya, maka itu bukan najis. Namun bila dikatakan kotoran (sesuatu yang kotor) maka tahi cicak itu memang termasuk kotoran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal lain yang berkaitan dengan masalah ini adalah kencing unta. Seperti kita ketahui, kencing unta adalah kotoran, namun bukan najis. Bahkan ada riwayat dari Anas bin Malik yang menerangkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk minum air kencing unta, sebagaimana tertera dalam Ash-Shahihain<b> (Shahih Al-Bukhari no. 233) dan Shahih Muslim no. 1671)</b> dan lainnya:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Sekelompok orang dari Bani ‘Akl (Bani ‘Urainah) datang menemui Nabi. Namun mereka merasa tidak betah tinggal di Madinah karena sakit yang menimpa mereka. Rasulullah r pun memerintahkan agar didatangkan seekor unta betina yang banyak susunya dan menyuruh mereka minum air kencing dan susunya. Lalu mereka beranjak melakukannya. Ketika telah sehat, mereka membunuh penggembala ternak Nabi r dan meminum susu ternak itu. Datanglah berita tentang peristiwa itu menjelang siang sehingga Rasulullah memerintahkan untuk mengikuti jejak mereka. Pada siang harinya mereka didatangkan ke hadapan Nabi, lalu beliau memerintahkan agar dipotong tangan dan kaki mereka, dicungkil matanya, dan dilemparkan ke tengah padang pasir yang panas. Mereka meminta-minta minum, namun tidak diberi minum.”</blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>2. Madzi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Madzi adalah cairan yang hampir mirip dengan mani. Bedanya, madzi lebih encer dan tidak pekat. Keluarnya madzi ini tidak terasa dan keluar ketika seseorang bersyahwat sebelum dia bercampur dengan istrinya (jima’) atau di luar jima’.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum muslimin bersepakat bahwa madzi itu najis, sebagaimana dinukilkan <i>Al-Imam An-Nawawi </i>dalam Al-Majmu’. Dalil lain yang menunjukkan najisnya madzi adalah hadits yang dikeluarkan Al-Imam Al-Bukhari (hadits no. 269) dan Al-Imam Muslim (hadits no. 303) rahimahumullah dari hadits ‘Ali z ketika ‘Ali menyuruh seorang shahabat, Miqdad ibnul Aswad, untuk menanyakan tentang madzi ini kepada Rasulullah. Beliau menjawab:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Hendaknya dia mencuci kemaluannya dan berwudhu.”</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ibnu Daqiqil ‘Id</i> mengatakan dalam Ihkamul Ihkam: “Dari hadits ini diambil dalil tentang najisnya madzi, di mana Rasulullah memerintahkan untuk mencuci kemaluan yang terkena madzi tersebut.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal yang perlu kita ketahui, madzi ini menimpa laki-laki maupun wanita, namun lebih sering dan kebanyakan terjadi pada wanita seperti yang dikatakan Al-Imam An-Nawawi t dalam Syarah Muslim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>3. Wadiy</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Wadiy adalah cairan yang keluar setelah kencing atau saat mengejan setelah buang air besar. Hukum wadiy sama dengan madzi atau kencing, yaitu najis. Bahkan <i>Al-Imam An-Nawawi</i> di dalam kitab Al-Majmu’ menukilkan ijma’ (kesepakatan) bahwa wadiy itu najis. Beliau mengatakan, “Telah bersepakat umat ini tentang najisnya madzi dan wadiy.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>4. Darah Haid dan Nifas</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Darah haid dan nifas adalah dua hal yang umum dijumpai kaum wanita. Namun masih ada dari mereka yang belum mengetahui, apakah darah haid dan nifas termasuk najis atau bukan, sementara hal ini sangat penting bagi mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Telah ada dalil yang menunjukkan kenajisan darah haid dalam hadits Asma’ bintu Abi Bakr. Beliau menceritakan:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah. Ia berkata, “Ya Rasulullah, jika salah seorang dari kami terkena darah haid pada pakaiannya, apa yang harus ia lakukan?” Maka Rasulullah r bersabda, “Apabila darah haidh mengenai pakaian salah seorang dari kalian, hendaknya dia mengerik lalu membasuhnya. Kemudian ia shalat memakai pakaian tersebut.”<b> (Shahih, HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 330, 331 dan Muslim no. 110)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam Ash-Shan‘ani</i> di dalam Subulus Salam -setelah membawakan hadits di atas-: “Hadits ini merupakan dalil yang menunjukkan najisnya darah haid.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum muslimin sendiri telah bersepakat bahwa darah haid itu najis dengan nash yang ada ini dan<i> Al-Imam An-Nawawi</i> menukilkan adanya ijma‘ dalam hal ini. Adapun darah nifas, hukumnya sama dengan darah haidh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">5. Bangkai</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu pula halnya dengan bangkai, ulama sepakat tentang kenajisannya sebagaimana dinyatakan Al-Imam Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid, juga Al-Imam An-Nawawi dalam Al Majmu’.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah bersabda:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<br />
“Apabila kulit telah disamak maka itu merupakan pensuciannya.” <b>(HR. Muslim no. 105)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadits di atas dipahami bahwa kulit hewan yang telah mati (bangkai) itu najis sehingga bila ingin disucikan harus disamak terlebih dahulu. Apabila kulitnya saja dihukumi najis maka tentunya bangkainya lebih utama lagi untuk dihukumi akan kenajisannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikecualikan dari bangkai ini adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bangkai manusia dengan keumumam sabda Nabi sholallohu 'alaihi wassalam:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya mukmin itu tidak najis.” <b>(HR. Al-Bukhari no. 283 dan Muslim no. 371)</b></blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
2. Bangkai hewan laut dengan dalil firman Allah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Dihalalkan bagi kalian binatang buruan dari laut dan makanan dari hasil laut…” <b>(Al-Maidah: 96)</b></blockquote>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam Ath-Thabari</i> menukilkan dari Ibnu Abbas tafsir dari ayat di atas, yakni yang dimaksud dengan adalah binatang laut itu diambil dalam keadaan hidup dan adalah binatang itu diambil dalam keadaan mati (telah menjadi bangkai) .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hadits Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.” (Shahih, HR. Ashabus Sunan dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam kitab beliau Ash-Shahihah, 1/480)</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Setiap hewan yang tidak memiliki darah yakni darahnya tidak mengalir ketika hewan itu dibunuh atau terluka seperti lalat, belalang, kalajengking dan lainnya. Berdalil dengan hadits:</div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Apabila jatuh lalat dalam bejana salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tadi ke dalam air kemudian dibuangnya.” <b>(HR. Al-Bukhari no. 3320)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam Ash-Shan‘ani</i> berkata: “Dimaklumi bahwa lalat akan mati apabila jatuh ke dalam air ataupun makanan terlebih lagi apabila makanannya dalam keadaan panas. Maka seandainya lalat itu menajisi makanan tersebut niscaya makanan tersebut rusak. Sedangkan Nabi r memerintahkan untuk memperbaiki makanan yang ada, tidak merusakkannya.” <b>(Subulus Salam)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga poin di atas sebenarnya ada perselisihan pendapat tentang kenajisannya, namun pendapat yang kuat dengan dalil yang ada, ketiganya bukanlah najis, wallahu a‘lam bish-shawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah semestinya setiap muslim mengetahui perkara-perkara penting dalam agamanya khususnya dalam pembahasan kita tentang najasat (benda-benda yang najis) agar tidak terjatuh dalam kekeliruan dan kesalahan yang dapat merusak ibadahnya kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a’lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
---------------------------------------------------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber : http://asysyariah.com/page/141/</b></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-15720013517882900802017-10-24T14:03:00.003+07:002017-10-24T14:21:49.695+07:00Yang Diniatkan ketika Menuntut Ilmu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZofrvRsuU44t7m8oEyoCkSzlvGeyG5WyHpDOTYYvD8-W2S2ANfwIlMtGArkkA-3TVPN4WM8hKY3mN7-no8_fricwH9Ui6wYljjqapkn45dtb63yQlJKzW3KC-ES9XgBsNJEi0WuLyTNY/s1600/pelita.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ilmu, ilmu bermanfaat, niat menuntut ilmu" border="0" data-original-height="233" data-original-width="261" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZofrvRsuU44t7m8oEyoCkSzlvGeyG5WyHpDOTYYvD8-W2S2ANfwIlMtGArkkA-3TVPN4WM8hKY3mN7-no8_fricwH9Ui6wYljjqapkn45dtb63yQlJKzW3KC-ES9XgBsNJEi0WuLyTNY/s1600/pelita.png" title="ilmu, ilmu bermanfaat, niat menuntut ilmu" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Yang Diniatkan ketika Menuntut Ilmu -</b> Ilmu merupakan ibadah. Sebagian ulama bahkan mengatakan: “Ilmu adalah shalat yang tersembunyi dan ibadah hati.” <b>(Hilyah Thalibul ‘Ilm, hal. 9).</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka tentunya dibutuhkan keikhlasan dalam menuntutnya, yakni benar-benar karena Allah subhanahu wata'alaa , bukan karena kepentingan dunia. Allah Subhanahu wata'alaa berfirman:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya.” <b>(Al-Bayyinah: 5)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi Sholalohu 'alaihi wassalam juga bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Barangsiapa mempelajari ilmu yang diharapkan dengannya wajah Allah subhanahu wata'alaa (ilmu syariat, -pent.), ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau jannah (surga) pada hari kiamat.” <b>(Shahih, HR. Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Lihat Shahihul Jami’ no. 6159)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga hendaknya ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya karena bodoh itu sifat tercela, lebih-lebih menurut agama. Oleh karenanya, <i>Nabi Musa</i> <i>'Alaihissalam</i> berlindung kepada Allah Subhanahu Wata'alaa dari kebodohan, katanya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh.” <b>(Al-Baqarah: 67)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula <i>Nabi Yusuf 'Alaihissalam</i> berlindung kepada Allah Subhanahu wata'alaa dari kebodohan. Allah subhanahu wata'alaa juga menasehatkan hal ini kepada <i>Nabi Nuh</i> <i>'Alaihissalam</i>:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“…Sesungguhnya Aku memperingatkanmu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.” <b>(Hud: 46)</b></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebaliknya, ilmu syariat adalah sesuatu yang terpuji dan dianjurkan. Maka tentu saja, niat untuk berilmu dan menghindari kebodohan adalah niat yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Al-Imam Ahmad Rahimahullah</i> pernah ditanya oleh muridnya yang bernama Al-Muhanna. Katanya: “Apakah amalan yang terbaik?” Jawab Al-Imam Ahmad: “Menuntut ilmu.” Aku katakan: “Untuk siapa keutamaan ini?” Jawabnya: “Bagi yang niatnya benar.” Aku katakan: “Bagaimana niat yang benar?” Jawabnya: “Berniat untuk ber-tawadhu’ padanya dan untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya.” Dalam riwayat lain: “Juga dari umatnya.” <b>(Adab Syar’iyyah, 2/38 dan Kitabul ‘Ilmi, Ibnu ‘Utsaimin hal. 27)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Termasuk niat yang baik adalah untuk membela syariat. Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin Rahimahullah menjelaskan, hendaknya penuntut ilmu berniat mencari ilmu untuk membela syariat. Karena membela syariat tidak mungkin dilakukan kecuali oleh para pembawa syariat itu. Ilmu itu persis seperti senjata, … dan sesungguhnya bid’ah baru akan terus muncul sehingga terkadang sebuah bid’ah tidak muncul di jaman terdahulu dan tidak terdapat dalam buku-buku. Sehingga tidak mungkin membela syariat ini kecuali seorang penuntut ilmu. <b>(Kitabul ‘Ilmi, Ibnu ‘Utsaimin, hal. 28)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wallahu a’lam.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
-------------------------------</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber : http://asysyariah.com/page/140/</b></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-28546321993102585222017-10-16T21:23:00.000+07:002017-10-16T21:23:06.532+07:00Ayat 7 dan keutamaannya menurut orang-orang sufi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJo9V7WKkMLhR0ZIzVY3_vNbyhVJiKPFlKNsKLeeNSPj7CMRVynCxRuIdQMMREi7c30Po4v9CBtgWVCJ56hQaCJi5XsjaoX_5SYKs-thD8wiCyzUt_hVTlo9l28igaPRcoDtgXkyPc64o/s1600/best.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="150" data-original-width="150" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJo9V7WKkMLhR0ZIzVY3_vNbyhVJiKPFlKNsKLeeNSPj7CMRVynCxRuIdQMMREi7c30Po4v9CBtgWVCJ56hQaCJi5XsjaoX_5SYKs-thD8wiCyzUt_hVTlo9l28igaPRcoDtgXkyPc64o/s400/best.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ayat 7 dan keutamaannya menurut orang-orang </b><a href="https://kolom-doa.blogspot.co.id/2013/03/kesesatan-ajaran-sufi-tassawuf.html" target="_blank">sufi/tasawwuf</a> - Ayat 7 adalah ayat dari surat Al Qur'an yang mereka (<a href="https://kolom-doa.blogspot.co.id/2013/03/kesesatan-ajaran-sufi-tassawuf.html" target="_blank">sufi/tasawwuf</a>) pilih. Mereka mengelompokkan ayat-ayat dari surat-surat tertentu yang mereka pilih dengan anggapan bahwa dengan perantara ayat-ayat tersebut, beberapa hajat mereka akan terkabul. Dalam kelompok <a href="https://kolom-doa.blogspot.co.id/2013/03/kesesatan-ajaran-sufi-tassawuf.html" target="_blank">sufi/tasawwuf</a>, banyak sekali mereka mengelompokkan surat-surat di alquran dengan berbagai keutamaan yang mereka klaim. Selain ayat 7 adapula ayat 13, dll. Mereka mengklaim bahwa dengan membaca ayat-ayat yang telah mereka kelompokkan, akan mendapatkan apa yang mereka inginkan (hajat kebanyakan tentang duniawi).<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Berikut adalah ayat 7 dengan keutamaanya yang mereka klaim:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>1. Qs At Taubah 51</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> Qul lay yusibana illa ma kataballahu lana huwa maulana wa 'alallahi fal yatawakkalil mu'minun.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>Artinya:<br />Katakanlah : Sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman harus bertawakkal.</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>2. Qs Yunus 107</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wa iy yamsaskallahu bidurrin fa la kasyifa lahu illa hu, wa iy yuridka bikhairin fa la radda lifadlih, yusibu bihi may yasya'u min ibadih, wa huwal gafurur rahim</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>Artinya:</i><i>Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepdmu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kami, maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba2Nya. Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>3. Qs Hud 6</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wa ma min dabbatin fil ardhi illa 'alallahi rizquha wa ya'lamu mustaqarraha wa mustauda 'aha, kullun fi kitabim mubin</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>Artinya:</i><i>Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allahlah yang memberi rejekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>4. Qs Hud 56</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Inni tawakkaltu 'alallahi rabbi wa rabbikum, ma min dabbatin illa huwa akhizum bi natiha, inna rabbi 'ala siratim mustaqim</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<i>Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Tuhanku dan Tuhanmu. Tiada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun2nya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus</i></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u><br /></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>5. Qs Al 'Ankabut 60</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wa ka'ayyim min dabbatil la tahmilu rizqaha, Allahu yarzuquha wa iyyakum wa huwas sami'ul 'alim</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Artinya:<br />Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa/mengurusi rejekinya sendiri. Allahlah yang memberi rejeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u><br /></u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>6. Qs. Fatir 2</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ma yaftahillahu lin nasi mir rahmatin fa la mumsika laha, wa ma yumsik fa la mursila lahu mim ba'dih, wa huwal 'azizul hakim</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Apa saja yang Allah anugrahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tiada seorangpun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><u>7. Qs Az Zumur 38</u></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Wa la'in sa'altahum man khalaqas samawati wal ardha layaqulunnallah, qul afara'aitum ma tad'una min dunillahi au aradani bi rahmatin hal hunna mumsikatu rahmatih, qul hasbiyallahu 'alaihi yatawakkalul mutawakkilun.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
Dan sungguh jika kamu bertanya kepd mereka : "Niscaya yg menciptakan langit dan bumi?? Niscaya mereka menjawab "Allah". Katakanlah : "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selian Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala2mu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya ? Katakanlah : Cukuplah Allah bagiku". KepadaNyalah bertawakkal orang yang berserah diri.</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Beberapa keutamaannya menurut mereka antara lain:</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<ol>
<li>Barangsiapa mengamalkan/membaca ayat 7 pagi dan petang, maka ia akan merasa aman sentosa dari segala kebinasaan dan terpeliharalah daripada tipu daya musuh dan bala dengan izin Allah.</li>
<li>Apabila ayat 7 ini diamalkan sekali siang dan sekali malam (sesudah solat Maghrib dan Subuh), insyaallah akan memudahkan rezekinya, dipanjangkan umur, terpelihara dai gangguan jin, syaitan dan fitnah, dikasihi para hamba Allah serta dimudahkan serta dikabulkan segala apa yang dicita-citakannya.</li>
<li>Apabila diamalkan 40 hari berturut-turut dan pada setiap solat fardhu dibaca tujuh kali, niscaya akan memperoleh faedah yang besar.</li>
<li>Barangsiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap selesai sembahyang fardhu, insyaallah, Allah akan memudahkan sakaratulmaut kelak dan memperolehi pahala yang besar pula. Juga kalau dibacakan ayat ini pada orang sakit, maka insyaallah akan menenangkan dan menyembuhkan dengan segera.</li>
<li>Barangsiapa yang membaca ayat tujuh dengan tujuh hari berturut-turut dengan ketentuan tujuh kali disiang hari dan tujuh kali di malam hari, mudah-mudahan Allah akan melepaskan atau memudahkan dari kesulitan dan kesusahan.</li>
</ol>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keutamaannya jika diamalkan secara istiqomah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Dicatat pahala yang banyak</div>
<div style="text-align: justify;">
2) Wajah berseri</div>
<div style="text-align: justify;">
3) Dijauhkan dari hasad dengki dan fitnah</div>
<div style="text-align: justify;">
4) Dijauhkan dari gangguan iblis</div>
<div style="text-align: justify;">
5) Ditunaikan segala hajat</div>
<div style="text-align: justify;">
6) Terpelihara dari tipudaya musuh<br />
<br />
Demikian manfaat-manfaat dari membaca ayat 7 yang diambil dari buku-buku mereka. Membaca Al Quran memang keutamaannya sangat banyak dan besar.<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b>Baca : </b><a href="https://kolom-doa.blogspot.co.id/2012/12/keutamaan-membaca-al-quran.html" target="_blank">Keutamaan Membaca Al Qur'an</a></i></div>
Tetapi menentukkan ayat per-ayat mempunyai manfaat tertentu, membutuhkan dalil yang shahih. Tidak boleh kita sembarangan menetukan dengan akal kita, dengan hawa nafsu kita. Karena setiap kita beribadah harus membutuhkan dalil. Maka dari itu banyak-banyaklah kita belajar agama ini yang sesuai dengan Al Qur'an Dan As Sunnah agar kita tidak tersesat. <i>Wallohu A'lam. Barokallohu Fiikum.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-54490009212569574992017-10-16T20:51:00.002+07:002017-10-16T20:51:49.668+07:00Manfaat Membaca Ayat Kursi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih9qFF2ud7Xgvp-ZF6Fy_2aYMFapy3Un46PIwvzDBI0HcJv-FDiVRruMsLhNK-eHXV8m3ED9qzUQ6VIDeOXZg6Osy5h3UjUD9soWSzsLw6WGy2aY_fd-1LDoFs8Ge6bZoEbeEhyphenhyphenpuPI5M/s1600/quran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Manfaat Membaca Ayat Kursi" border="0" data-original-height="230" data-original-width="266" height="553" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih9qFF2ud7Xgvp-ZF6Fy_2aYMFapy3Un46PIwvzDBI0HcJv-FDiVRruMsLhNK-eHXV8m3ED9qzUQ6VIDeOXZg6Osy5h3UjUD9soWSzsLw6WGy2aY_fd-1LDoFs8Ge6bZoEbeEhyphenhyphenpuPI5M/s640/quran.jpg" title="Manfaat Membaca Ayat Kursi" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b style="text-align: justify;">Keutamaan Membaca Ayat Kursi - </b><span style="text-align: justify;">ayat kursi adalah salah satu ayat di dalam Al Qur'an, tepatnya di surah Al Baqarah ayat 255. </span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b>
</span><br />
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ</span></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<blockquote class="tr_bq">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar</em>.” (QS. Al Baqarah: 255)</blockquote>
</div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
</h4>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-weight: normal;"><br /></span>
<span style="font-weight: normal;">Ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh apabila kita istiqomah mengamalkan atau membacanya di waktu- waktu tertentu seperti penjelasan dari hadist yang shahih. Berikut beberapa waktu dan </span>Manfaatnya Membaca Ayat Kursi dan keutamaannya.</div>
<div style="color: black; font-family: "times new roman"; font-size: medium; text-align: justify;">
<div style="font-weight: normal;">
<br /></div>
<u style="color: red; font-size: x-large; text-align: left;">1. Ketika pagi dan petang</u></div>
</span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Mengenai orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab, Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: right;">
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<blockquote class="tr_bq">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang</em>.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)</blockquote>
</div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
</h4>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: red; font-size: large; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u><br /></u></span></h4>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u style="color: red; font-size: x-large; text-align: left;">2. Sebelum tidur</u></span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Hal ini dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<blockquote class="tr_bq">
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum</em>’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)</blockquote>
</div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
</h4>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: red; font-size: large; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u><br /></u></span></h4>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<span style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: red; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><u style="color: red; font-size: x-large; text-align: left;">3. Setelah shalat lima waktu</u></span></h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari Abu Umamah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, ia berkata bahwa Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: right;">
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<blockquote class="tr_bq">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian</em>.” (<b>HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram</b>). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Intinya, ayat kursi punya keutamaan yang luar biasa sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Traditional Arabic"; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<div style="text-align: right;">
عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِى أَىُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « يَا أَبَا الْمُنْذِرِ أَتَدْرِى أَىُّ آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَعَكَ أَعْظَمُ ». قَالَ قُلْتُ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ. قَالَ فَضَرَبَ فِى صَدْرِى وَقَالَ « وَاللَّهِ لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ »</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<blockquote class="tr_bq">
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Wahai Abul Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?</em>” Aku menjawab, “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum</em>.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul Mundzir</em>.” <b>(HR. Muslim no. 810)</b></blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br />
<i>Al-Qadhi ‘Iyadh</i> menyatakan, “Hadits ini adalah dalil akan bolehnya mengutamakan sebagian Al-Qur’an dari lainnya dan mengutamakannya dari selain kitab-kitab Allah. … Maknanya adalah pahala membacanya begitu besar, itulah makna hadits.”<br />
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Apa sebab ayat kursi lebih agung? <a href="https://kolom-doa.blogspot.co.id/2012/12/imam-nawawi.html" target="_blank">Imam Nawawi</a> menyebutkan, para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. <b>(<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Syarh Shahih Muslim</em>, 6: 85).</b><br />
<b><br /></b>
Demikianlah beberapa Manfaat Membaca Ayat Kursi. Hendaklah kita berusaha mengamalkannya. Marilah kita senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu Wata'ala agar kita selalu diberi kekuataan untuk mengamalkan ibadah sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah. Barokallohu fiikum.</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-91479283959790770432017-10-16T20:09:00.004+07:002017-10-16T20:09:59.560+07:00Keutamaan Istighfar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhExJFar6G59_9-gKOIBPkfMxQbsnDupq5RqPhXEIyANSVpuqpDfXTRp-SO0duprUQBAEnQTNVfaPuMA22q0w0eENC9vILz7ADVEb0OXKYD-IUslkhEIu2x4mAIHLTh2Fici-qep0srVh4/s1600/Embun-150x150.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="150" data-original-width="150" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhExJFar6G59_9-gKOIBPkfMxQbsnDupq5RqPhXEIyANSVpuqpDfXTRp-SO0duprUQBAEnQTNVfaPuMA22q0w0eENC9vILz7ADVEb0OXKYD-IUslkhEIu2x4mAIHLTh2Fici-qep0srVh4/s400/Embun-150x150.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Keutamaan Istighfar - </b><span style="background-color: white; color: #424548; font-family: "roboto" , "arial" , sans-serif; font-size: 15px;">Apa manfaat dari istighfar yang kita lantunkan setiap hari? Ternyata keutamaan Istighfar sangatlah banyak. Berikut adalah beberapa keutamaan yang akan di dapat jika kita banyak beristighfar kepada Allah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #424548; font-family: "roboto" , "arial" , sans-serif; font-size: 15px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #424548; font-family: "roboto" , "arial" , sans-serif; font-size: large;"><b>Manfaat dan keutamaan Istighfar Antara Lain:</b></span></div>
<span style="background-color: white; color: #424548; font-family: "roboto" , "arial" , sans-serif; font-size: 15px;"><br /></span>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama</strong>: Istighfar Adalah Sebab Pengampunan Dosa</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri, mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">A</span></strong><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">li ‘Imr<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>n: 135</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> juga berfirman,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, (tetapi) kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” </em>[<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">An-Nis<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>`: 110</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua</strong>: Meluaskan Rezeki Seorang Hamba</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">‘alaihis sal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m</em> kepada kaumnya,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا. وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada </em>Rabb<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”</em>[<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">N<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">u</span>h: 10-12</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: justify;">
Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rezeki dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya berbagai kebaikan untuk hamba sehingga, terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: justify;">
Al-H<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>fizh Ibnu Hajar menyebut sebuah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">atsar</em> dari Al-Hasan Al-Bashry bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau. Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan kebun, dan tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di atas.<u>[1]</u></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketiga</strong>: Menghindarkan Hamba dari Siksa Allah dan Musibah</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan beristighfar.” </em>[<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al-Anf<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l: 33</strong>]</blockquote>
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman pula menjelaskan sebab terselamatkannya Nabi Yunus <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">‘alaihis sal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m</em>,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ash-Shaff<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>t: 143-144</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Pada ayat lain, Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jalla Jal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>luhu</em> menjelaskan bentuk tasbih Nabi Yunus <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">‘alaihis sal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m</em> yang merupakan salah satu makna istighfar, yaitu dalam firman-Nya,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ.</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Tiada sembahan (yang hak), kecuali Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya saya termasuk ke dalam golongan orang-orang zhalim.”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al-Anbiy<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>`: 87</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keempat</strong>: Istighfar Adalah Sebab yang Mendatangkan Rahmat</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Hendaklah kalian memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">An-Naml: 46</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: justify;">
Perhatikanlah jaminan Allah tersebut! Allah senantiasa merahmati seseorang yang senantiasa beristighfar.</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kelima</strong>: Salah Satu Sumber Tambahan Kekuatan dan Kejayaan adalah Istighfar</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> menjelaskan ucapan Nabi Hud <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">‘alaihis sal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m</em> kepada kaumnya sebagaimana dalam firman-Nya,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Wahai kaumku, beristighfarlah kepada </em>Rabb<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, serta janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” </em>[<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">H<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">u</span>d: 52</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keenam</strong>: Istighfar Adalah Salah Satu Hal yang Melapangkan Dada Seorang Hamba</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Rasulullah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shallall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Sesungguhnya, kadang terdapat sesuatu yang melekat pada hatiku maka saya pun beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.”</em> [2]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketujuh</strong>: Wajah Orang yang Beristighfar Dijadikan Berseri dan Berbahagia oleh Allah pada Hari Pertemuan dengan-Nya</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Telah shahih bahwa Nabi <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shallall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ ، فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari kiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.”</em><u>[3]</u></blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Telah shahih pula bahwa Rasulullah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shallall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.”</em> <u>[4]</u></blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedelapan</strong>: Membersihkan Noda Hitam dari Hati Seorang Hamba</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik pada hati seorang hamba. Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan hatinya kembali bersih. Nabi <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shallall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى يَعْلُوَ قَلْبَهُ ذَاكَ الرَّيْنُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ </strong><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah </em>ar-rain<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> ‘penutup hati’ yang Allah </em>‘Azza wa Jalla<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sebutkan dalam Al-Qur`an, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka usahakan itu menjadi </em>ar-rain<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> terhadap hati-hati mereka</em><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.’</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al-Muthaffif<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">i</span>n: 14</strong>]<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">.”</em> [5]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kesembilan</strong>: Istighfar Adalah Salah Satu Bekal bagi Seseorang yang Berdakwah di Jalan Allah</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Allah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Subh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>nahu wa Ta’<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>l<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span></em> berfirman kepada Nabi <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">shallall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘alaihi wa sallam</em>,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, serta beristighfarlah terhadap dosamu dan bertasbihlah seraya memuji </em>Rabb<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">-mu pada petang dan pagi.”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Gh<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>fir: 55</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<u><span style="font-size: large;"><strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kesepuluh</strong>: Sebab Terkabulkannya Doa adalah Istighfar</span></u></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Nabi Shalih <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">‘alaihis sal<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m</em> berkata kepada kaumnya sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya,</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: right;">
<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ.</strong></div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<blockquote class="tr_bq">
<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang hak) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian sebagai pemakmur (bumi) itu maka beristighfarlah kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya </em>Rabb<em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">-ku amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).”</em> [<strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">H<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">u</span>d: 61</strong>]</blockquote>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas, banyak sekali manfaat jikalau kita banyak beristighfar. Semoga Allah Subhanahu Wata'alaa senantiasa memberikan kita Taufik-Nya agar kita selalu bisa beristighfar setiap saat. Barokallohu fiikum.</div>
<div style="text-align: justify;">
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</div>
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
[1] Demikian makna kisah yang disebut dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Fathul B<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>ry</em></strong> 11/98.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; color: #424548; font-family: roboto, arial, sans-serif; font-size: 15px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
[2] Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu D<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>wud dari Al-Agharr Al-Muzany <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘anhu</em>.</div>
</div>
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
[3] Diriwayatkan oleh Ath-Thabar<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>ny, dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Al-Ausath</em></strong>, dan Dhiy<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>` Al-Maqdasy dari Zubair bin Al-‘Aww<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>m <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘anhu</em>. Dishahihkan oleh Al-Alb<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>ny <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahull<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>h</em> dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Silsilah Al-Ah<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>dits Ash-Shah<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">i</span>hah</em></strong> no. 2299.</div>
</div>
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
[4] Diriwayatkan oleh Ibnu M<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>jah dan selainnya dari Abdullah bin Busr <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘anhu</em>. Dishahihkan oleh Al-Alb<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>ny <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">rahimahull<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>h</em> dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shah<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">i</span>h Al-J<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>mi’</em></strong>.</div>
</div>
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
[5] Diriwayatkan oleh Ahmad, At-Tirmidzy, An-Nas<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>`iy, Ibnu M<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>jah, dan selainnya dari Abu Hurairah <em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">radhiyall<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>hu ‘anhu</em>. Dihasankan oleh Al-Alb<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>ny dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Shah<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">i</span>h Al-J<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">a</span>mi’</em></strong> dan Syaikh Muqbil dalam <strong style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><em style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ash-Shah<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">i</span>h Al-Musnad</em></strong>.</div>
</div>
</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-70299194443041491802017-10-16T19:48:00.000+07:002017-10-16T19:48:46.206+07:00Doa Nurrun Nubuwwah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Doa Nurrun Nubuwwah - </b>atau dengan nama lain do'a nurbuwat<b> </b>adalah salah satu doa yang sangat populer di kalangan orang-orang sufi atau tasawwuf. Doa ini banyak diamalkan oleh meraka. Tentunya mereka percaya dengan mengamalkan doa <b>Nurrun Nubuwwah </b>mereka akan memperoleh banyak manfaat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Doa ini tersebar di masyarakat dengan berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya. Bunyi dari do'a tersebut adalah seperti di bawah ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl3pf5ELJhQBY2T7fAX6IpbVaJmslijkSPnnFqLi-9P6-tOrutC0wzAKjR6GxvC3weR5yl-nWjdSKsflrygWHTMnWtLlv2ltpVBQtn9_FLry5H-rw9Zo35PWbMFqR_rJZYcl19oSS47GQ/s1600/nur+nubuwat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="698" data-original-width="500" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl3pf5ELJhQBY2T7fAX6IpbVaJmslijkSPnnFqLi-9P6-tOrutC0wzAKjR6GxvC3weR5yl-nWjdSKsflrygWHTMnWtLlv2ltpVBQtn9_FLry5H-rw9Zo35PWbMFqR_rJZYcl19oSS47GQ/s640/nur+nubuwat.jpg" width="457" /></a></div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orangyang gila, dan al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Dan yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sihatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s.,orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagiorang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”.Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha SuciAllah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Dan di antara khasiat –khasiatnya menurut orang-orang sufi/tasawwuf adalah seperti berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(1) Pelindung dari Sihir.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Di riwayatkan , bahwa Rasulullah SAW bersabda setelah solat Subuh ketika duduk-duduk bersama para sahabat di Masjidil Haram, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril a.s. membawa doa Nurun Nubuwwah, seraya berkata : ”Wahai Rasulullah, aku telah di utus oleh Allah Subhanahu Wa Taala untuk menyampaikan doa ini kepadamu / Rasulullah”. Selanjutnya beliau bersabda :”Doa Nurun Nubuwwah ini banyak sekali faedahnya bila di baca dan diamalkan. Dan apabila tidak dapat membaca atau tidak hafal, maka cukuplah ditulis, kemudian tulisan tersebut disimpan dalam rumah, maka Allah akan senantiasa memberikan perlindungan kepada penghuni rumah itu dari sihir / tenung atau penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(2) Hajat Tercapai.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Barangsiapa yang membaca dan mengamalkan doa ini secara istiqamah pada setiap selesai solat sekurang-kurangnya sekali, maka Insya Allah apa pun hajatnya akan segera terlaksana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(3) Penyelamat dari gangguan makhluk halus.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana doa Nurun Nubuwwah ini ditulis pada kertas lalu tulisan tersebut di letakkan pada tanaman, Insya Allah tanaman tersebut akan selamat dari hama, apabila di letakkan pada tempat-tempat yang menakutkan atau pada tempat-tempat yang ditempati syaitan atau iblis, jin atau hantu dan segala macam jenis makhluk halus, maka dalam waktu singkat mereka akan bubar dan minggat tanpa kembali lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(4) Dimuliakan orang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda , ”Jika kamu ingin dimuliakan oleh orang lain, maka bacalah Doa Nurun Nubuwwah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(5) Pengasih</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin mendekati raja / menteri atau orang yang berpangkat atau berkumpul dengan orang banyak maka bacalah doa ini pada tiap hari sekurang-kurangnya sekali, Insya’Allah semua orang yang anda dekati itu akan menaruh kasih sayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(6) Air masin menjadi tawar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda pergi belayar naik perahu, kemudian disitu anda kehabisan air minum, maka bacalah doa ini pada air laut, Insya’Allah air laut yang semulajadi masin itu berubah menjadi tawar dan boleh anda minum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(7) Bertemu para nabi.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang ingin bertemu dengan para Nabi, maka bacalah doa Nurun Nubuwwah sebanyak seratus kali, kemudian tidur, Insya’Allah akan mimpi bertemu dengan para Nabi, di samping itu siapa pun pun yang melihatnya akan menaruh kasih sayang, dan hendaknya tidak terhenti dalam mewiridkan doa Nurun Nubuwwah ini hingga sampai anak cucu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(8) Penyembuh Kesakitan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada orang sakit, maka bacalah doa ini pada minyak (minyak kelapa / sawit wijen), kemudian sapukan pada tempat yang sakit, Insya’ Allah akan lekas sembuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(9) Mengubat dari kerasukan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada orang di rasuk hantu, syaitan dan jin, atau gila, maka cara mengubatinya adalah sebagaimana di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(10) Kuat berjalan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin kuat berjalan, bacalah doa tersebut pada daun sirih yang bertemu ruasnya, kemudian sapukanlah mulai dari kepala hingga kaki, Insya’Allah anda akan kuat berjalan walau sejauh perjalanan yang anda tempuh itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(11) Turun hujan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana akan turun hujan dalam suatu perjalanan, agar anda tidak kehujanan, maka bacalah doa tersebut, Insya’Allah tidak jadi turun hujan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(12) Pengaman bagi orang bertengkar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada orang yang bertengkar, sedang anda ingin melerainya maka bacalah doa ini, Insya’Allah orang yang bertengkar itu akan berhenti dan akhirnya saling memaafkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(13) Musuh menjadi takut</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda pergi berperang (fisabilillah), bacalah doa ini, Insya’ allah tidak di kejar musuh, bahkan musuh akan lari tunggang langgang ketika bertemu dengan anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(14) Sulit bersalin.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada wanita bersalin yang sulit, maka bacalah doa ini pada pinggang atau mangkuk putih yang berisi air, kemudian airnya diminumkan, Insya’ Allah bayinya akan segera keluar tanpa kesulitan yang di derita oleh sang ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(15) Sakit mata</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada orang sakit mata, maka bacalah doa ini lalu tiupkan pada mata yang sakit itu. Insya’allah akan lekas sembuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(16) Penawar gigitan ular</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana ada orang digigit ular, atau kena sengatan binatang berbisa, atau kena racun dan penyakit lain, maka bacakanlah doa tersebut pada tempat yang terkena gigitan atau sengatan itu, Insya’ Allah akan lekas sembuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(17) Raja Jin.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin mendatangkan raja jin, maka bacalah doa ini sebanyak seratus kali dalam keadaan tidak berhadas (suci), baik suci badan dan tempat, kemudian masuk ditempat yang sepi pada malam Jumaat. Insya’ Allah anda akan dijumpai oleh si raja jin itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(18) Terhindar dari Kekufuran.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda membaca doa ini pada malam Jumaat sebanyak lima puluh kali, Insya’Allah akan terhindar dari kekufuran, bid’ah dan dijauhkan dari perbuatan buruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(19) Menjumpai Jin.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu keajaiban yang luar biasa bilamana ada jin yang ingin menyerupai manusia, maka jadi lah ia manusia lantaran berkah-Nya doa Nurun Nubuwwah ini, begitupun manusia jika ingin menjumpai jin, maka ia mengamalkan doa tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(20) Penyelamat siksa neraka.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana doa ini di baca setiap hari, maka akan selamat dari siksa neraka, selamat dunia akhirat dan terhindar dari godaan syaitan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(21) Ingin mimpi yang indah.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin mimpi yang indah, maka bacalah doa ini pada malam Sabtu, sebanyak seratus kali, Insya Allah akan tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(22) Awet Muda</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Minggu, maka anda boleh awet muda walau usia sudah lanjut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(23) Memberi keselamatan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Isnin, maka Allah akan memberikan keselamatan kepada anda, dijauhkan dari malapetaka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(24) Menjadi kuat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Selasa, maka anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(25) Gigitan yang kuat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Rabu, maka gigi anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(26) Penyeri wajah.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Khamis, maka wajah anda bertambah elok sehingga banyak wanita yang terpikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(27) Binatang menjadi patuh.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda baca pada malam Jumaat, maka semua binatang yang buas akan menjadi patuh terhadap anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(28) Melamar wanita.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin melamar seorang wanita, maka berpuasalah sehari dan malamnya jangan tidur, kemudian bacalah doa ini terus menerus di tempat yang sunyi, Insya’Allah lamaran anda di terima.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>(29) Harta dunia.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bilamana anda ingin harta dunia, maka bacalah doa ini pada kunir (kunyit putih / temu) kemudian tanamlah di tanah, Insya’Allah akan jadi emas, tapi jangan berbicara atau beritahu orang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua ini adalah contoh khasiat dari <b>Doa Nurrun Nubuwwah </b>yang diambil dari buku-buku mereka yang tersebar di masyarakat. Tapi benarkan itu semua? Jawabnnya <b>SALAH.</b> Alasannya:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Dalil tentang Doa Nurrun Nubuwwah adalah hadist MAUDU' atau PALSU. Karena menurut para ulama ahli hadist terdapat perawi yang lemah.</li>
<li style="text-align: justify;">Kebanyakan keutamaan tersebut, hanya terkait kesenangan dunia. Padahal prinsip doa yang diajarkan syariat lebih banyak untuk kepentingan akhirat. contoh : wajah menjadi berseri-seri, binatang patuh, melihat jin, harta dunia, dll. Bukan tidak boleh kita meminta dunia, tapi tidak semestinya do'a hanya meminta dunia.</li>
<li style="text-align: justify;">Keutamaan Doa Nurrun Nubuwwah seperti di atas, tidak ada asalnya dari Al qur'an dan Hadist, Keutamaan tersebut berasal dari para ulama sufi/tasawwuf sendiri. Padahal semua hal yang mencakup ibadah (karena do'a adalah ibadah) harus di sesuaikan dengan Al qur'an dan Hadist dengan pemahaman salaf.</li>
</ol>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin doa nurbuat berasal dari ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, tidak selayaknya untuk dibaca.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wallohu Ta'alaa A’lam.</div>
</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-35540881552261139162017-10-16T18:31:00.002+07:002017-10-16T18:31:13.099+07:00Cara Mudah Membuat Tumis Kangkung<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDMpyyJ_dpi3MpOD13xQRv0qEOiUr77oQnXfM08PK9gXGUiSYDZ5KCi-T-XjJZOiMi27pqFIUln5G11T0gdTwq0QEUXMyY30M3yVVONbTo0Qrqy6lz6m6jS8CjYXJBomax77nFthbeUxI/s1600/kangkung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Mudah Membuat Tumis Kangkung" border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDMpyyJ_dpi3MpOD13xQRv0qEOiUr77oQnXfM08PK9gXGUiSYDZ5KCi-T-XjJZOiMi27pqFIUln5G11T0gdTwq0QEUXMyY30M3yVVONbTo0Qrqy6lz6m6jS8CjYXJBomax77nFthbeUxI/s400/kangkung.jpg" title="Cara Mudah Membuat Tumis Kangkung" width="400" /></a></div>
<b><br /></b>
<b>Cara Mudah Membuat Tumis Kangkung Sederhana - </b>Tumis kangkung adalah masakan yang sangat mudah di temui di warung-warung makan atau warteg. Bagi sebagian orang tumis kangkung begitu sangat populer. Disamping enak dijadikan lauk, tumis kangkung juga sangat mudah dibuat:<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Bahan-bahan / bumbu Tumis Kangkung:</span></b><br />
2-3 ikat kangkung, bersihkan dan siangi, sisihkan<br />
2 siung Bawang Merah, iris tipis, sisihkan<br />
3 siung Bawang Putih, iris tipis, sisihkan<br />
2 sendok makan amargarin atau 3 sendok makan minyak goreng, untuk menumis<br />
1 buah cabe merah, iris serong tipis, sisihkan<br />
150 ml Air<br />
Gula putih, secukupnya<br />
Garam, secukupnya<br />
Kecap Manis, secukupnya<br />
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;">Cara Membuat Tumis Kangkung</span></b><br />
Panaskan minyak goreng atau mentega dengan api kecil, tumis bawang putih dan bawang merah hingga wangi baunya. Kemudian masukkan pula cabe merah iris aduk-aduk lanjutkan dengan memasukkan kangkung yang sudah disiangi. Aduk sebentar, tambahkan air dan tambahkan gula, garam dan kecap manis, aduk hingga rata jangan lupa cicipi. Masak hingga bumbu meresap. Angkat<br />
Hidangkan ketika masih hangat<br />
<br />
Untuk jumlah porsi tumisan bisa menyesuaikan baik bahan utama ataupun bumbunya tentunya sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan untuk irisan cabe merah hanyalah sebagai pelengkap agar warna masakannya jadi lebih mantap dan mengundang selera.. hijau dan merah. Ok.<br />
<br />
Selamat mencoba resep tumis kangkung enak dan sederhana</div>
</div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1315433615764406576.post-23045554209151591862017-10-12T22:26:00.003+07:002017-10-12T22:26:51.108+07:00Do'a Antara Adzan dan Iqomah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB2eXfSAoxqz79f1iiG9VRFSPbzUUhxDWaNNbjX8extgFZODPFyH52dtAr3x0BKqLsC8-tNy_jAqWPmnoUOR_CsJ1CUgTtDwCGELh1kHBiNf4nytuGP64svgVu_8NkAmZYWbrT__xMdk/s1600/PMI.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Do'a Antara Adzan dan Iqomah" border="0" data-original-height="375" data-original-width="633" height="378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifB2eXfSAoxqz79f1iiG9VRFSPbzUUhxDWaNNbjX8extgFZODPFyH52dtAr3x0BKqLsC8-tNy_jAqWPmnoUOR_CsJ1CUgTtDwCGELh1kHBiNf4nytuGP64svgVu_8NkAmZYWbrT__xMdk/s640/PMI.JPG" title="Do'a Antara Adzan dan Iqomah" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Do'a Antara Adzan dan Iqomah - </b>Alhamdulillah segala puji bagi Allah, sholawat dan salam semoga selalu tercurah untuk nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wassalam, para keluarga dan sahabatnya. Salah satu waktu yang mustajab untuk berdo'a adalah saat Antara Adzan dan Iqomah. Namun kebanyakan orang biasanya diantara waktu tersebut mereka asyik ngobrol, bermain HP, atau bahkan ada yang melamun. Padahal waktu Antara Adzan dan Iqomah adalah waktu yang sangat berharga, waktu dikabulkannya do'a kita.</div>
<br />
Dari <i>Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu</i>, ia berkata bahwa <i>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,<br />
<b><br /></b>
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><span style="font-size: large;">إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا</span></b></div>
<b><br /></b>
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).”<b> (HR. Ahmad 3/155. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)</b></blockquote>
<b><br /></b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i>Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah</i> yang benar-benar menjaga amalan yang satu ini. Diceritakan oleh murid beliau, Sa’ad Ad Daud bahwasanya Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada beliau rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak.” Lihatlah beliau rahimahullah lebih ingin memanfaatkan waktu tersebut daripada melakukan hal lainnya karena menjawab pertanyaan dari Sa’ad bisa saja ditunda selesai shalat. Lihat pula bagaimana semangat beliau rahimahullah dalam mengamalkan hadits di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikhuna, Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Kebanyakan manusia malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Mereka menyibukkan diri dengan tilawah Al Qur’an. Tidak ragu lagi bahwa membaca Al Qur’an adalah amalan yang mulia. Akan tetapi tilawah Al Qur’an bisa dilakukan di waktu lain. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di tempat lain.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan jika bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah jika keduanya bisa dilakukan sekaligus.”</div>
<br /></div>
Hamba Allohhttp://www.blogger.com/profile/13443945216591914671noreply@blogger.com0